Jumat, 15 April 2011

cinta hitam

Dah 1 tahun aq Q pacaran ma alvin tpi gak pernah sedikitpun Qlihat dia menatapQ. Hemmm... Padahal Q typ hari mandi, pa jangan2 da masalah pd diriQ!! kykY gak dehh!Tyap hari Q memandang cermin, mencoba mencari celah kesalahan dalam diriku. Tpi ku rasa DriQ sempurna.Suatu hari alvin mengajak Q kencan. Kami jalan2 di Taman Kota. Tanpa menatap mataku dia mencium keningQ. Tak kurasakan apapun,kecuali rasa dingin dan hambar.Kemudian Q bertanya padanya" Al, kamu kenapa?"dia kemudian tersenyum " Gak knapa2 sayang..." sambil menggenggam tanganku erat.Tanpa ku sadari ada seseorang di belakangku. tiba2 dia menamparku dan berkata " Ohh jdi ini cewek yang kamu jadikan selingkuhan!! " katanya dengan nada geram.sambil menahan sakit aku tanya padanya" kamu siapa?""Aku ini tunangannya Alvin" jawabnya dengan nada tinggi.Aku pun Syock tanpa ku sadari sekujur tubuhQ ngilu dan tiba2 Q tak sadarkan diri untuk be2rapa jam.saat Q tersadar Q dengar suara papa yang memarahi Alvin habis2an." Kamu ini keterlaluan, bagaimana kamu bisa bertunangan dengan wanita lain sedangkan kamu sudah berpacaran dengan Gina. Kamu sudah mengingkari perjanjian kita. Kamu sudah lupa hutang2 orang tuamu padaku haah" kata papa geram " Tidak om, Saya ingat" kata Alvin tertunduk lesu. " Kalau begini jadinya, lebih baik bayar seluruh hutang orang tua mu dan kamu boleh meninggalkan Gina. Ku kira dengan menikahkan kamu dengan gina seluruh hutang orang tua mu bisa terbayar lunas, tapi kamu malah membuat Gina Kembali sekarat. Kmu tau gina punya penyakit jantung??" Q lihat sekilas Alvin tertunduk. Q tw dia merasa bersalah. Tapi tak q kira alvin hanya berpura2 mencintaiku. Tapi ini memang bukan salahnya. Memang dirikulah yang bersalah mencintainya.Cinta yang selama ini terjalin tak ubahnya hanya sekedar cinta hitam. Dadaku terasa sakit dibuatnya. Tiba2 alvin menatapku dari kejauhan "Gina" sayup2 terdengan suaranya, kemudian tak ku lihat apapun hanya seberkas cahaya berkilauan yang nampak di depan mataQ.di pemakaman ini, Q lihat jasatku di timbunan tanah basah. Dari kerumunan orang ku lihat papa terisak, dan alvin yang mengumpat pada dirinya sendiri." Al... Aq pergi tuk selamanya" Kata batinku.Bersama cahaya akupun pergi kerumah Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar