Jumat, 15 April 2011

Arti Hadirmu Untukku

Saat itu aq masih duduk d bangku SMA, saat dmana aq mengenalnya. Mengenal sosoknya yang begitu hebat, dy begitu kuat. Dy itu sangat tegar. Aq g pernah mengenal seseorang dengan semangat hidup yang begitu tinggi. Meskipun semangat itu g membuatnya memiliki umur yang panjang. Tapi semangat itulah yag membuatku sadar betapa berartinya hidup ini meskipun pahit. Beberapa tahun yang lalu, seseorang mengenalkanq pada sosok dy, dy yang sangat q kagumi. Dy yang selalu jadi seseorang yang bisa membuat orang lain kagum melihat pribadinya yang tegar dan kuat. Saat itu aq tak pernah mengira awal pertemuan itu akan membuat kami menjadi dekat, bahkan terlalu dekat untuk seumuran anak SMA yang baru beranjak dewasa dan belum mengerti artinya mencintai dan dicintai. Aq menatap lekat wajahnya, dan aku merasakan ada sesuatu yang membuat hatiq merasakan sebuah desakan yang menyejukkan. Aq mungkin g pintar mengungkapkan semua perasaanq, yang q tau hatiq berdetak lebih cepat saat aku membalas uluran tangannya. Tapi saat itu aq mengingkari semua yang q rasakan karna aq g tahu ap yang sebenarnya aku rasakan. Aq terus berusaha menguasai emosiq, aq g boleh terlihat memalukan di depannya. Hanya karna perasaan yang menurutq g punya arti. Saat itu juga sahabatq meninggalkanq hanya berdua dengannya di cafĂ© itu. Dan aq tentu saja g tahu mesti memulai pembicaraan tentang apa atau harus diam saja menantinya yang mengajakq bicara terlebih dulu. Akhirnya emosi menguasai aq. Aq hanya diam, sampai akhirnya dy mengajakq bicara tentang sesuatu yang menurutq susah untuk q jawab. Sebenarnya bukan susah, hanya saja aq dikuasai perasaan yang aq sendiri g tahu maksudnya. Yang aq tahu, sejak q menatap wajahnya, hatiku dikuasai sebuah getaran yang menyejukkan. Aq semakin jauh masuk ke dalam topik pembicaraan yang sama sekali tak q mengerti. Tapi demi dy, aq rela membiarkan telingaq yang semestinya tak begitu tertarik dengan topik itu untuk mendengarkannya hingga jauh lebih tak q mengerti lagi. Setiap kali dy tersenyum, senyum itu membawa aq masuk lebih dalam lagi ke dalam imajinasi yang g jelas. Tentu saja, karna ternyata, itu adalah awal dari perasaan yang q rasakan hingga saat ini. Setelah pertemuan itu, aq g bisa melupakan sosoknya yang begitu istimewa. Terkadang, aq tersenyum sendiri jika aq sedang mengingatnya. Y, yang lebih utama itu adalah mengingat wajahnya dan tentu saja senyumnya. Zista, mendengar namanya saja, aq seperti mendengar alunan musik yang indah yang mengalun menyejukkan relung jiwa setiap orang yang mendengarnya. Y, dan tentu saja jiwaq….. Aq mulai dekat dengan dy setelah pertemuanq yang ke dua. Senyumnya makin sulit untuk aq lupakan. Mungkin saat ini aq mengerti apa yang dulu q rasakan. Tapi dulu, aq sama sekali g tahu ap yang sebenarnya ada di dalam hatiq. Yang q tahu, aq mulai mengaguminya. Hm…… semua tentang dirinya….Sejak pertemuanq dengannya yang ke dua, dy mulai mendekat. Dan tanpa sadar aq semakin jauh melangkah masuk ke dalam kehidupannya. Mulai dengan smsan, telpon, dan janji untuk kesekian kalinya bertemu dan hanya berdua. Dengannya hanya dengannya saja tanpa orang lain. Dan yang paling berkesan adalah pertemuanq yang ketiga dengannya. Aq juga g pernah menyangka kalau hari itu akn menjadi hari yang paling indah menurutq. Dan g pernah sedetikpun q lupakan hingga saat ini. Masih membekas semua yang dulu pernah kita jalani saat itu. Hari tu, tanpa q sangka, dy memegang tanganq dan berkata padaq, tentang perasaannya padaq. Tentu saja, dy menyatakan semuanya dan menyuruhq untuk menjawab semua pertanyaannya. Sedang aq, jelas banget g tahu mesti menjawab dengan jawaban seperti apa. Hingga akhirnya aq menjawab hanya dengan 1 kata. Yaaaa…….. Sejak saat itu, kami melewati hari-hari bersama. Dy sering sekali mengajakq untuk menjalani hidup tanpa rekayasa. Hidup yang sebenarnya, hidup tanpa kemunafikan. Karna dy g pernah mengajariq untuk bohong. Dan karena itulah, hingga saat ini aq bisa merasakan setidaknya sedikit bagaimana kehidupan Zhista yang begitu ringan. Menurutq. Karna aq g tahu beban hidup yang ternyata dy miliki sendiri. Tahun baru,, saat-saat yang juga g pernah bisa aq lupakan. Malam itu, Zhista begitu berbeda, selama 3 bulan qt bersama, dy g pernah mengeluh tentang hidup. Aneh, tapi itu yang membuatq kagum. Sangat kagum. Malam itu, dy mengucapkan kalimat yang sama sekali g pernah aq dengar dari siapapun. Dy bilang, dy sayang banget sm aq, dy juga bilang, dy g kan pernah melepaskan aq. Dy akan membuatq menjadi seseorang yang bahkan paling bahagia di hidupnya, tapi dy juga bilang, jika aq bisa…. Aq sama sekali g tahu apa maksudnya. Tapi aq berusaha untuk berpikir positif dan percaya dy udah berusaha membuatq bahagia. 1 klimat yang g bisa aq lupa. Dy bilang, “hidupmu itu indah, dan aq adalah orang yang paling beruntung bisa merasakan keindahan itu di awal dari akhir” saat itu aq g berpikir tentang maksud perkataannya. Yang aq tahu, aq sangat mencintainya. Cinta yang memang g pernah aq mengerti maknanya sampai sekarang. Sejak saat itu, aq merasa semakin membutuhkan dy dalam hidupq. Tapi, suatu hal membuatq harus melepasnya. Dy berusaha membuatq membencinya. Dan berhasil, aq membencinya. Tanpa aq biarkan orang-orang disekitarq berusaha untuk meyakinkanq Zhista itu g seperti yang aq pikir. Bahkan kakaknyapun, rela telpon aq dan menangis. Dy bilang jika aq masih ingin bertemu dengan Zhista, aq harus datang menemuinya saat itu juga. Tapi sayang amarahq mengalahkan rasa sayangq. Aq g peduli dengan semua perkataan mereka tentang Zhista, yang q tahu, Zhista membuatq sakit. Sangat sakit. Hari senin, seusai sekolah, sahabatq membawaq kesuatu tempat, bukan membawa tepatnya memaksa. Tempat itu sangat sepi, ya, udah pasti sepi, karna di tempat itu, banyak orang yang mulai lelah dapat beristirahat dengan tenang untuk selamanya. Tempat itu memang tempat yang nyaman untuk mendapatkan ketenangan bagi mereka yang memilih tinggal di sana. Aq berhenti tepat di depan rumah baru seseorang. Rumah baru Zhista tepatnya, rupanya Zhista memilih untuk tinggal disana selamanya. Aq yang melihat semua itu hanya bisa diam, aq g menyangka, Zhista akan meninggalkanq secepat ini. Bahkan dsaat aq membiarkan amarahq menguasaiq. Padahal, Zhista g pantes mendapatkannya. Seketika itu juga aq merasa lemas. Air mataq menetes bak air hujan yang turun disaat panas menghiasi dunia. Sebelumnya, Zhista g pernah mengeluh sakit, sama sekali g pernah. Dan ternyata ini semua maksud dari perkataannya waktu malam itu. Aq terdiam, teringat olehq semua kenangan yang uda kita lakukan bersama selama ini. Kenanganq bersama seseorang yang membuatq mengerti sedikittentang arti hidup yang sesungguhnya. Dy banyak mengajarkanq untuk tegar dan mau menerima semua yang ada dalam hidup ini dengan ikhlas. Aq g pernah salah, dy memang begitu istimewa untuk hidupq. Meski kanker itu menggerogoti tubuhnya hingga membuatnya terpaksa harus mencari tempat baru yang tenang untuk ia tinggali selamanya. Selamat tidur kekasihq tersayang, aq minta maaf karna aq udah mengira kamu itu jahat. Tapi asal kamu tahu, saat itu meski aq bilang aq membencimu, aq tetap sangat mencintaimu. Aq tetap ingin melihatmu tertawa lepas seperti saat kita masih bersama dulu. Maafin aq, karena disaat-saat terakhirmu, aq g ada disampingmu, untuk memberimu semangat. Tapi aq yakin, meski saat itu aq g ada kamu tetap memiliki semangat yang g dimiliki orang lain. Karena Zhistaq, adalah Zhista yang tegar. Selamat tidur sayang, Terimakasih karna kamu memberikanq banyak hal. Dan terimakasih, kamu udah mengizinkanq untuk masuk di dalam kehidupanmu yang sangat singkat. Meski singkat, semua tentang kamu g mungkin aku lupakan. Karena kamu, aq tahu arti hidup yang sebenarnya. Maafin aku y zhi, q harap kamu tahu, dhea selalu mencintaimu. Hingga detik ini. Selamat tinggal sayang, semoga kau tenang di rumah barumu, di surga………… Aku yang kan selalu mencintaimu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar