Minggu, 01 Januari 2012

Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual

PELANGGARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Kepentingan polisi dalam kedudukannya sebagai penyidik tindak pidana menggambarkan bahwa penegak hukum dalam konteks Criminal Justice System, merupakan pintu utama dari aparat penegak hukum lainnya. Proses penegakan hukum yang benar akan memberikan perlindungan dan kepastian hukum terhadap masyarakat. Berdasarkan kewenangannya polisi diperbolehkan untuk melakukan penangkapan dan penahanan terhadap orang yang dicurigai telah melakukan pelanggaran hukum pidana atau melakukan kejahatan. Dalam perspektif kriminologi, kejahatan bukan saja suatu perbuatan yang melanggar undang-undang atau hukum pidana tetapi lebih luas lagi mencakup setiap perbuatan anti sosial dan yang merugikan masyarakat walaupun perbuatan tersebut belum atau tidak diatur oleh undang-undang atau hukum pidana. Hal tersebut menunjukkan bahwa peranan polisi dalam menegakkan hukum memiliki posisi yang sangat penting terkait dengan perannya yang berhubungan langsung dengan masyarakat maupun pelanggar hukum. Orang yang telah melakukan kejahatan tidak akan dengan sendirinya menyerahkan diri untuk diproses melalui sistem peradilan yang ada. Karena itu, harus ada suatu badan publik yang memulainya, dan itu pertama-tama dilakukan oleh polisi dengan melakukan penahanan dan penyidikan. Kepolisian merupakan salah satu lembaga dalam sistem peradilan pidana yang diberi wewenang untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap peristiwa kejahatan. Menurut pasal 1 butir 2 KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana), ”Penyidikan adalah serangklaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.” Sedangkan tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana. Hal ini sama dengan yang dijelaskan dalam pasal 1 butir 13 Undang-Undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Polisi merupakan aparat penegak hukum yang langsung berhadapan dengan masyarakat, polisi diberi ruang oleh hukum untuk mengambil berbagai tindakan yang diperlukan menurut pertimbangan sesaat pada waktu kejadian berlangsung. Berdasarkan kewenangan tersebut, polisi diperbolehkan untuk melakukan penangkapan dan penahanan terhadap orang yang dicurigai telah melakukan tindakan kejahatan berdasarkan bukti-bukti dan aturan hukum yang telah ditetapkan. Polisi juga diberi kewenangan untuk meminta keterangan kepada setiap warga masyarakat yang mengetahui jalannya suatu peristiwa kejahatan, untuk dijadikan saksi yang diperlukan dalam proses pemeriksaan tersangka pelaku kejahatan. Sepak terjang polisi akan langsung dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Pada kontak langsung dengan masyarakat inilah citra polisi akan sangat ditentukan. Citra polisi yang buruk di masyarakat karena polisi kurang mampu bersikap mandiri dalam mengusut kasus kejahatan akan membawa dampak pada proses pemeriksaan pelaku kejahatan pada tahap berikutnya. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada pasal 13 menyatakan bahwa “Tugas Pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah: 1) Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; 2) Menegakkan hukum; dan 3) Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat” . Akibat kewenangan polisi tersebut, bagi orang yang dicurigai melakukan tindakan kejahatan maka polisi akan menangkap dan menahan pelaku kejahatan. Dalam menjalankan tugasnya, polisi tidak hanya dihadapkan dengan kejahatan biasa (konvensional) tetapi juga kejahatan ekonomi yang merugikan masyarakat. Jika pada masa dahulu, kita mengenal bentuk kejahatan yang sederhana, seperti mencuri, merampok, menipu atau bahkan membunuh. Setelah itu, pelaku akan melarikan diri atau melaporkan diri kepada polisi. Namun pada akhirnya pun kejahatan-kejahatan tersebut menunjukkan keseriusan kejahatan yang semakin meningkat. Meningkatnya keseriusan kejahatan, meningkatkan pula tindakan polisi dalam memperlakukan pelaku kejahatan. Misalnya, polisi terpaksa harus menembak terlebih dahulu terhadap pelaku kejahatan daripada menjadi korban akibat kekerasan pelaku kejahatan. Hal tersebut disebabkan semakin banyak pelaku kejahatan yang nekad melakukan perlawanan terhadap polisi. Pada masa sekarang, bentuk kejahatan sudah berubah, di samping bentuk kejahatan konvensional, kejahatan terhadap ekonomi memiliki modus operandi yang sulit dalam pengungkapannya dan dilakukan oleh orang berpendidikan tinggi. Kejahatan dilakukan tidak lagi oleh orang miskin, para pejabat maupun pengusaha yang tidak miskin melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat. Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari kelas sosial ekonomi tinggi tersebut menurut Sutherland merupakan suatu bentuk kejahatan yang dikenal dengan White Collar Crime yaitu orang dari kelas sosial ekonomi tinggi yang melakukan pelanggaran terhadap hukum yang dibuat untuk mengatur pekerjaannya. Karena itu, sudah menjadi kenyataan bahwa semakin maju suatu negara akan semakin banyak pula muncul bentuk kejahatan di negara tersebut. Modus operandinya pun semakin canggih melalui tehnik-tehnik yang tidak mudah dilacak, melakukan pemalsuan dokumen yang sangat rapi dengan penyalahgunaan komputer, termasuk di dalamnya kasus pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada hakekatnya sama halnya dengan hak kekayaan kebendaan lainnya yaitu memberikan hak kepada para pencipta atau pemiliknya untuk mendapatkan keuntungan dari investasi dari karya intelektualnya di bidang kekayaan industri dan karya cipta yang disebut Hak Cipta. Kasus pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Akibat pelanggaran HKI tersebut, bukan hanya negara dirugikan dan mengancam arus investasi, tetapi Indonesia bisa juga terancam terkena embargo atas produk ekspornya. Perkembangan teknologi, terutama perkembangan teknologi digital, dianggap mendukung tumbuh suburnya pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Penegakkan Hukum. Kemajuan teknologi digital selain memberikan dampak positif berupa tersedianya media untuk karya cipta yang pada akhirnya menghasilkan kualitas tampilan karya cipta yang baik dan modern. Namun, dampak negatifnya terjadi penyalahgunaan teknologi digital itu oleh pihak-pihak tertentu dengan melakukan praktek-praktek yang bertentangan dengan hukum. Pelanggaran HKI menjadi mudah karena kemajuan teknologi digital, walaupun akibatnya HKI di sektor teknologi pun menjadi korban pertama pelanggaran tersebut. Dengan menggunakan komputer, pelanggaran-pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual semakin mudah. Komputer mampu mampu meggandakan dan mencetak ditambah dengan kemampuan intenet dalam menyajikan informasi menyebabkan praktek penggandaan menjadi semakin mudah pula dilakukan.Tidak ada jalan lain untuk mengatasi hal itu selain dengan menegakkan fungsi hukum. Sanksi terhadap pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) selama ini belum menimbulkan efek jera bagi pelakunya sehingga tingkat pelanggarannya terus meningkat, meskipun pemerintah sudah memiliki perangkat undang-undangnya. Kendala lainnya yaitu terbatasnya aparat penegak hukum yang menangani masalah Hak Kekayaan Intelektual, ringannya putusan yang dijatuhkan oleh proses peradilan kepada pelanggar, sehingga tidak menimbulkan efek jera tadi. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat untuk menghargai dan mentaati hukum di bidang HKI dan terbatasnya daya beli masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi antar aparat penegak hukum dan instansi terkait dalam merumuskan serta menetapkan kebijakan strategis yang akan dijadikan target untuk menurunkan dan menghilangkan pelanggaran HKI, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghargai HKI orang lain. Berkurang atau hilangnya pelanggaran HKI di Indonesia, pada gilirannya dapat menarik para investor khususnya investor dari luar negeri untuk menanamkan/membuka usaha di Indonesia baik di bidang Hak Cipta maupun di bidang HKI, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru yang dalam skala makro akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Para investor dari luar negeri pada umumnya menempatkan perlindungan HKI sebagai prasyarat investasi utama mereka di suatu Negara. Upaya itu perlu dilakukan dengan strategi yang terkoordinir sehingga menurunkan posisi Indonesia di “priority watch list” menjadi “watch list”. Karena itu perangkat hukum sudah ada, political will dari pemerintah sudah ada, tinggal sekarang political action. Untuk itu perlu mensinergikan dan meningkatkan kembali koordinasi dan kerjasama di antara aparat yang terkait, terutama aparat di bidang hukum. Dalam upaya penegakkan hukum, tugas polisi tidak saja menyangkut kejahatan serius dengan kekerasan. Polisi juga diwajibkan menegakkan hukum dalam kejahatan-kejahatan ringan sifatnya. Termasuk juga kejahatan ekonomi yang juga merugikan masyarakat, sehingga perlu mendapatkan penanganan yang serius pula. Karena itu berdasarkan kewenangannya, polisi sebagai alat negara penegak hukum mempunyai kewenangan mempergunakan upaya paksa untuk memanggil, menggeledah, menangkap dan menahan tersangka pelaku kejahatan. Secara yuridis formal, para pelaku kejahatan yang dinyatakan sebagai tersangka tersebut sebenarnya masih dalam proses penyidikan yang berlangsung di pihak kepolisian dan belum mendapat suatu putusan tetap dari pengadilan. Jika mendasarkan pada asas praduga tak bersalah, para pelaku kejahatan harus dianggap tidak bersalah, sebelum kesalahan yang diperbuat oleh para pelaku dinyatakan dan dibuktikan dalam sidang pengadilan. Berdasarkan pemahaman bahwa kalau orang bicara tentang pelaku kejahatan maka konotasi orang akan menunjuk orang miskin dan tidak berpendidikan yang merupakan pelaku kejahatan. Hasil penelitian yang dilakukan Sutherland mengatakan bahwa pengusaha yang tidak miskin juga melakukan tindakan yang merugikan masyarakat. Kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari kelas sosial ekonomi tinggi tersebut menurut Sutherland merupakan suatu bentuk kejahatan yang dikenal dengan White Collar Crime yaitu orang dari kelas sosial ekonomi tinggi yang melakukan pelanggaran terhadap hukum yang dibuat untuk mengatur pekerjaannya. Demikian juga dalam hal pemberian sanksi hukum kepada para pelaku white collar crime pada umumnya relatif ringan, padahal kerugian yang yang diakibatkan oleh para pelanggar hukum ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kejahatan terhadap harta benda yang konvensional. Penegakan hukum terhadap pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual hanya mampu menyelesaikan masalah yang timbul dipermukaan saja, tetapi lebih daripada itu diperlukan upaya-upaya untuk menyelesaikan akar permasalahan yang timbul di bawah permukaan melalui tindakan pre-emtif dan preventif sebagai sebuah perlindungan HKI secara komprehensif dengan melibatkan semua instansi pemerintah yang bertanggung jawab. Karena itu penegakan hukum hanya merupakan upaya penyelesaian sementara dari masalah yang timbul di permukaan. Sementara itu harus dipahami bahwa terdapat berbagai masalah yang lebih mendasar di bawah permukaan yang harus mampu diselesaikan dengan cerdas dan penuh kebijakan. Penegakan hukum bukan satu-satunya upaya yang ampuh dalam memberikan perlindungan HKI di Indonesia, karena penegakan hukum hanya bagian dari sebuah proses perlindungan HKI. Penegakkan hukum hanya merupakan sub-sistem yang bersifat represif dari sebuah sistem perlindungan HKI. Sub-sistem lain yang sama pentingnya adalah sub-sistem pre-emtif dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat termasuk aparat pemerintah dan penegak hukum, ketersediaan dan kemampuan daya beli masyarakat. Di samping itu juga upaya preventif menjadi bagian dari upaya pencegahan dalam rangka mempersempit peluang terjadinya proses pelanggaran, seperti tidak memberikan ijin kepada toko atau kaki lima yang telah melanggar atau mencabut ijin pabrik yang pernah melanggar. Penegakan hukum yang kuat dan konsisten sangat penting dalam memberikan perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI), namun mencegah terhadap terjadinya pelanggaran menjadi lebih penting lagi untuk meningkatkan kualitas warga negara dan peradaban bangsa Indonesia, karena itu prlu dilakukan introspeksi yang komprehensif terhadap kinerja pemerintah dalam memberikan perlindungan atas kekayaan intektual. Sesuai dengan prinsipnya, bahwa hukum hanyalah berfungsi sebagai media untuk menjaga kepentingan hukum dalam masyarakat, maka perkembangan teknologi digital yang terjadi di dunia industri harus diberikan apresiasi yang positif sebagai konsekuens kemajuan di bidang teknologi yang dicapai oleh manusia. Agar perkembangan tersebut tidak menimbulkan masalah baru maka tetap harus dibarengi dengan tersedianya perangkat hukum yang memadai serta dapat menjamin adanya kepastian hak dan kewajiban serta pengaturan tentang larangan dan kewajiban yang harus dipatuhi. Penutup. Penegakan hukum bidang hak atas kekayaan intelektual tidak berdiri sendiri, tetapi sangat tergantung pada proses penegakan hukum secara umum, oleh karena itu kalau sistem penegakan hukum secara umum baik maka penegakan hukum HAKI juga akan baik. Aparat penegak hukum sering melakukan razia dan penggerebekan terhadap pusat-pusat penjualan barang bajakan, penggerebekan terhadap pabrik pangganda optical disc serta menyita barang selundupan hasil kejahatan terhadap produk HaKI. Bahkan banyak kasus kejahatan terhadap terhadap produk HaKI yang sudah sampai ke pengadilan, bahkan pelakunya sudah dihukum. Selama ini polisi sudah bersusah payah menyeret pelakunya ke pengadilan dengan mencari bukti-bukti pendukung kejahatan. Tapi terhadap beberapa kasus setelah sampai di pengadilan, hakim menjatuhkan vonis percobaan. Hakim hendaknya harus berani menjatuhkan hukuman maksimal bila sudah ada bukti yang kuat terjadinya pelanggaran.

INTISARI UNDANG-UNDANG ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT

Sebelum dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pengaturan mengenai persaingan usaha tidak sehat didasarkan pada Pasal 1365 KUH Perdata mengenai perbuatan melawan hukum dan Pasal 382 bis KUH Pidana. Berdasarkan rumusan Pasal 382 bis KUH Pidana, seseorang dapat dikenakan sanksi pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak tiga belas ribu lima ratus ribu rupiah atas tindakan ‘persaingan curang’ bila memenuhi beberapa kriteria sbb: Adanya tindakan tertentu yang dikategorikan sebagai persaingan curang Perbuatan persaingan curang dilakukan dalam rangka mendapatkan, melangsungkan, dan memperluas hasil dagangan atau perusahaan Perusahaan, baik milik si pelaku maupun perusahaan lain, diuntungkan karena persaingan curang tersebut Perbuatan persaingan curang dilakukan dengan cara menyesatkan khalayak umum atau orang tertentu Akibat dari perbuatan persaingan curang tersebut menimbulkan kerugian bagi konkruennya dari orang lain yang diuntungkan dengan perbautan si pelaku Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 menyebutkan pengertian monopoli, yaitu suatu bentuk penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku atau satu kelompok pelaku usaha. Yang dimaksud dengan pelaku usaha adalahsetiap orang-perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi. Pasal 4 ayat 2 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 menyebutkan bahwa pelaku usaha dapat dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa jika kelompok usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. Dengan demikian praktik monopoli harus dibuktikan dahulu adanya unsur yang mengakibatkan persaingan tidak sehat dan merugikan kepentingan umum. Asas dan Tujuan Dalam melakukan usaha di Indonesia, pelaku usaha harus berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan umum dan pelaku usaha. Sementara itu tujuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah sbb: Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, menengah, dan kecil Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha Menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha Pasal 1 angka 4 UU No.5 Th.1999 menyebutkan bahwa posisi dominan merupakankeadaan pelaku usaha yang tidak adanya pesaing yang berarti di pasar ybs dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasaiatau pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi diantara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan kemampuan keuangan , akses pada pasokan, penjualan, dan menyesuaikan pasokan dan permintaan barang atau jasa tertentu. Persentase penguasaan pasar oleh pelaku usaha sehingga dapat dikatakan menggunakan posisi dominan sebagaimana ketentuan di atas adalah sbb: Satu pelaku atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu Dua atau tiga pelaku usaha satau satu kelompok pelaku usaha menguasai 75% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa

Senin, 18 April 2011

TETAP MENANTI

Siang hari yang begitu cerah. indah memang bila di pakai untuk sekedar jalan-jalan aja. tapi gue males. udah beberapa hari ini gue ngga mood banget, ngga tau juga kenapa tau-tau kaya gini.DRRRTT DRRRTT HP gue bergetar, gue langsung angkat tuh HP dan ternyata itu pesan dari temen ya ngga terlalu deket juga sih dia Alvin." hah... tumben si alvin ngajak gue ke taman. emang ada apaan ya ?" pikir gue, tapi ngapain ngambil lama, cepet-cepet aja deh. gue langsung cabut tanpa bawa HP dan tas mini atau pun sisir .gue berjalan mendekat ketaman. gue lihat alvin yang duduk dengan gaya staycoolnya." ada apa vin ?" tanya gue ramah pada dia." alissya!!" alvin langsung terperanjat dari duduknya. dia tau-tau nyamperin gue udah gitu meluk. refleks gue kaget banget." woi vin, lo sadarkan ??" kata gue dengan terbata-bata." gue belum pernah sesadar ini sya " katanya masih dengan nada suara senang." oke oke, sekarang lo lepasin dulu pelukan lo yang bikin gue sesek nafas ini. udah gitu baru lo cerita sama gue oke..." kata gue bijak. dia langsung nurut udah gitu mandang gue sambil senyum. gue aga GR saat itu tapi langsung gue halow perasaan GR tadi." liva sya, liva " teriak dia. " iya ada apa sama liva ?" gue ngga sabar pengen tau apa yang terjadi." gue udah jadian sama liva ". " apa gue ngga denger "." gue...jadian...sama...liva..lo ngerti " alvin mengejah kata-katanya." oh jadian " ngga tau kenapa di situ hati gue lemes banget. wajah gue tiba-tiba pucet, gue ngerasa melayang waktu alvin ngomong kaya gitu." ko lo jadi berubah gini sih ? lo ngga suka gue jadian sama liva ?" alvin menaikan kedua alisnya sambil menatap gue dalem-dalem." gue suka ko. beneran, malahan baguskan berarti temen gue ini normal hahaha "" lo mah bercanda mulu ". alvin ikut tertawa. ' kenapa harus liva vin' batin gue .--- udah hampir 2 bulan setelah alvin curhat sama gue tentang dia jadian sama liva, udah 2 bulan juga gue jauh sama dia. jauuuh banget. bahkan hanya untuk tatap muka aja ngga pernah. ya, sekarang alvin sibuk sama liva. jujur gue sakit hati, sakit hatiii banget. gue ini punya perasaan ke alvin.perasaan lebih dari seorang temen.gue cinta sama dia,sayang sama dia.tapi kenapa harus liva yang dia pilih.kenapa ngga gue?." alissya.lo kenapa sih? emang salah gue apa ke elo. kenapa lo selalu aja tolak cinta gue.padahal gue tulus cinta sama lo sya" ya, dia atha. cowo yang baiiiiik banget sama gue.tapi gue ngga bisa nerima dia.ngga bisa,dan ngga mungkin bisa." maaf atha. nanti lo juga tau sendiri alesanya kenapa " gue langsung pergi tanpa menghiraukan atha yang ada di hadapan gue.gue duduk di bawah pohon sambil memeluk kedua lutut.tiba-tiba gue denger suara orang ketawa-tawa. gue cari arah itu.dan ternyata alvin dan liva yang lagi pacaran.haaaahh gue buang nafas sepanjang mungkin.dada gue sesak, hati gue sakit. gue....gue pengen nangis tapi apa daya air mata ini udah cukup kering untuk di kelurakan lagi. aku hanya bisa lari meninggalkan tempat itu. --------------hari ini adalah hari dimana acara promnight diadakan. karena harus saling berpasangan. akhirnya dengan terpaksa gue terima tawaran atha untuk menjadi pendamping satu hari saja.gue duduk di kursi berkain putih dengan hiasan pita merah dibelakangnya.gue meraih secangkir teh panas sambil menatap secara bergantian orang-orang yang memenuhi lobby sekolah.' alvin mana " gumam gue." kheem. lagi nyari siapa sya?" suara yang udah ngga asing lagi.atha." ngga ko. cuma lagi ngeliatin semua tamu yang dateng. pada cantik juga cakep ya tha." gue seyum kearah atha yang langsung dibalas olehnya." tapi, bagi gue lo yang paling cantik, alissya ". gue terperangah mendengar perkataan itu. walau pun terdengar biasa aja." makasih " cuma itu yang bisa gue ucapin.maaf atha lo itu emang baik banget tapi gue ngga bisa kasih lebih ke elo. sorry.tak lama dari itu. sosok yang dari tadi aku cari datang. dia keren juga tampaaan sekali hari ini dengan jas putihnya. tapi yah dia digandeng oleh liva. perempuan yang kini jadi pacarnya. perempuan yang sangat sekali gue iri." alissya!!!" panggil alvin yang membuat gue sadar. dia berjalan mendekati gue sambil senyum indah.PLUUUK alvin tiba-tiba meluk gue. gue diem tanpa membalas pelukan itu." gue kangen banget sama lo sya sumpahnya..." kata alvin." gue juga " gue tersenyum. alvin langsung melepas pelukanya. dan gue lihat liva yang berdiri disamping atha, dia seyum ramah ke gue gue bales senyuman itu meski sedikit maksa. -------- acara makin ramai saja mulai dari pesta dansa dan sebagainya. tapi tiba-tiba yang bikin gue kaget nama gue dipanggil untuk naik keatas panggung." sekali lagi alissya mouvinha silahkan naik keatas panggung". duuh gue harus gimana. tapi berkat dorongan atha gue langsung berjalan ke arah panggung." alissya kamu akan membawakan lagu apa ??" tanya presenter itu yang pasti gissela." mmmmm....mmmmm......ku..ku tetap menanti dari nikita willy..."jawab gue.yang bikin aneh kenapa jarus gue yang nyanyi ???" semuanya tepuk tangan untuk alissya dengan lahunya ki tetap menanti..."suara musik mulai menggema dipenjuru ruangan.gue kaku banget diatas panggung.yah ini pengalaman pertama gue nyanyi dan diliatin banyak orang.gue mulai menyanyikan lagu. semuanya mendengarkan gue nyanyi. dan mata gue tak henti-hentinya memandangi alvin yang lagi asyik bercanda dengan liva.tak sedetik pun gue mengalihkan pandangan ini. dan ternyata dari tadi pula atha memandangi alissya, dia langsung menoleh kebelakang kearah mata alissya tertuju dan itu ke ALVIN." MESKI DIRIMU BUKAN MILIKU TAPI JATIKU TETAP MILIKMU..." setelah selesai. gue nunduk beberapa detik lalu turun dari panggung dan jalan tergesa-gesa keluar dari arena promnight itu. " KENAPA ! KENAPA LO NGGA TAU PERASAAN GUE ! KENAPA LO NGAG NGERASAIN YANG SAMA KAYA GUE ! KENAPA ...KENAPA....KENAPA ALVIN ......." teriak gue sekenceng mungkin." APA GUE NGGA DI BERI KESEMPATAN BERSAMA LO...???" ." sabar sya...gue yakin cinta itu akan datang ke elo...". gue menoleh ke belakang. atha, gue malu banget dengan keadaan nangis kaya gini." atha ke..kenapa lo disini ??"" gue ngikutin lo sya. gue tau lo suka banget sama alvin kan ???"" iya...iya..iya...sekarang lo taukan alesan gue kenapa ngga pernah terima cinta lo. itu karena gue suka sama alvin dan ngga bisa terima cinta lain selain alvin..."" alissya lo harus...." omongan atha terpotong karena datang seseorang yang familiar." alissya. lo suka sama gue ??". gue mematung." kenapa lo ngga ngomong sya ? kalo lo tahan itu malah bikin lo sakit sya..."" karena....karena gue ...gue ngga bisa bilang vin....tapi sekarang lo taukan kalo gue CINTA BANGET SAMA LO ALVIN OGUZA. GUE SAYANG SAMA LO. DAN GUE TAU LO PASTI AKAN TETEP PILIH LIVA. TAPI GUE MOHON SAMA LO VIN. SEKALI AJA. TERIMA GUE JADI CEWE LO VIN GUE MOHON ..."" alissya..." alvin jalan nyamperin gue . kini jaraknya di depan gue banget." gue cuma anggep lo sahabat doang sya. maaf maaf banget ya sya ....." alvin lalu nyium kening gue, lalu tersenyum iba kearah gue." gue yakin sedikit-demi sedikit lo bisa ngilangin perasaan lo ke gue dan berpaling ke atha.oke..." alvin nepuk bahu gue lalu dia pergi dengan liva." haaaaaaaaah..." gue terkulai lemas ketanah.
.............................TAMAT.........................

My First Date

Perkenalkan, namaku Cheza. Aku sekarang bersekolah di salah satu smp negeri di kotaku. Aku merupakan salah satu anggota geng yang lumayan terkenal nakal di sekolah.
Pada suatu hari, aku dan teman – teman sedang nongkrong di warung depan sekolah. Saat itu kami berencana untuk pergi ke salah satu sma untuk melakukan survey. Maklumlah, kami dalam rangka kelulusan dan mencari sekolah untuk pendaftaran. Sebelum berangkat dengan teman, aku berniat menghubungi seseorang yang sekarang menjadi pacarku, tetapi aku sendiri belum pernah bertemu dengannya. Akhirnya aku meminta pendapat kepada teman - temanku, dan mereka mengijinkanku untuk mengajaknya dalam survey tersebut. Setelah itu, akupun menghubunginya dan ternyata dia mengiyakannya. Kita janji untuk bertemu di suatu tempat. Pertama sih aku minta agar dia datang ke sekolahku, tapi sayangnya dia tidak tahu jalan menuju sekolahku. Kita rubah tempat bertemunya menjadi di salah satu perumahan. Selagi menunggu dia datang di tempat itu, temanku yang bernama Hige sedang membayar tagihan motor dan memasang sebuah sticker untuk motornya. Setelah menunggu cukup lama di gerbang perumahan itu, akhirnya orang yang aku tunggu tiba juga. Dia bernama Kiba. kita berjumlah 6 orang,itu sudah termasuk aku juga. Aku, Tia, Cher, Midori, Tsume dan Hige. Aku berkenalan terlebih dahulu dengan seorang cowok yang menjadi pacarku itu. Bisa di bilang kami cepat akrab dan terasa seperti sudah lama kenal. Dia sempat mengeluarkan handphonenya dan mengambil fotoku tanpa mengatakan sesuatu terlebih dahulu. Bisa di bilang dia mengambilnya tanpa ijinku. Setelah aku sadar tentang perbuatan usilnya, dia hanya tersenyum melihat wajahku yang kelihatan bodoh. Dan aku berkata dalam hati “hmm,manis juga kalo senyum”. Akhirnya ketiga temanku yang sudah seperti hantu, mengeluh dengan nada yang lumayan tinggi, karena Hige dan Tsume belum selesai dengan kegiatan mereka. Cher sempat mengirim SMS kepada Hige yang isinya “hei,kau dimana?”. Dan Hige membalas SMS Cher “aku masih ngurus motor, kamu kesini aja sama anak2”. Aku dan teman - teman segera menyalakan motor dan bergegas menuju tempat yang dimaksut oleh Hige. Aku di bonceng oleh Kiba, dan motorku dipakai oleh Cher. Sedangkan Tia di bonceng oleh Midori. Tak sampai 5 menit, kita tiba ditempat Hige dan Tsume maksut. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 11.35 wib. Midori yang kesal dengan kedua temannya itu mengomel agar mereka segera menyelesaikan sticker motor itu. Matahari sudah semakin naik dan cahayanya terasa sangat menyengat di kulit kami. Sepuluh menit berlalu, dan Hige berseru “yaah,selesai. Makasih ya mas”,HIge menyerahkan uang Rp 10.000 kepada mas yang memang ahli dalam hal memasang assesoris motor. Kami pun segera naik ke motor dan memakai helm masing – masing. “ayo berangkat!” seru Midori dengan semangat. “ayooo!!” seru kami dengan kompak, tapi KIba hanya diam. Perjalanan di mulai dari perumahan, dan teman – temanku mengendarai motor dengan sangat kencang. Aku yang tidak terlalu suka dengan hal yang berbau “ngebut” jadi takut. Midori, Tsume, Hige, Cher dan Tia sudah melaju lebih dulu di depanku dan Kiba. Tapi tidak berarti kami tertinggal. Disela sela perjalanan, motor kami melewati salah satu SMPN, dan di gerbang SMP itu ada seorang cewek. Tiba - tiba Kiba berkata “itu temen kamu ya,yang berdiri di situ?”. Aku melihat kearah anak itu, aku jawab “bukan ah”. Setelah aku lihat dengan seksama, ternyata itu memang temenku waktu SD. Spontan aku langsung nyeletuk “lho, kok kamu tau kalo itu temenku? Tau darimana? Kan kita baru ketemu”. Aku tidak tau wajah Kiba saat itu bagaimana karena aku sedang di bonceng, lalu dia bilang “tau dong.jangan pernah bohongin aku ya.lebih baik kamu jujur,bilang ke aku duluan daripada aku tau sendiri”. Dan kalimat itu aku cerna sebisa mungkin. Sepanjang perjalanan aku merasa nyaman ada di belakangnya. Dia sempat menarik tanganku untuk melingkar di pinggangnya. Dia juga menggenggam tanganku dengan penuh perasaan. Dan ku merasa dia tidak berbohong tentang perasaannya kepadaku. Jalanan pada siang itu lumayan ramai. Sekitar jam 12 lebih, kami tiba di depan sekolah yang kami tuju. Sekolah itu lumayan besar dan berwarna hijau. Kemudian kami beristirahat di bawah pohon yang rindang. Tetapi aku tidak berani duduk disana, karena banyak ulat bulu di pohon itu. aku mengingatkan teman temanku “hey guys, di pohonnya… liat! Banyak ulatnya. Jangan duduk disitu, nanti kalo kena ulat bisa gatel gatel lho”. Tapi Midori malah menjawab dengan cuek “aku dah tau. Tapi aku capek, panas, dehidrasi tau. Duduk dulu kan ga masalah”, sambil melanjutkan obrolannya dengan teman yang lain. Kemudian Kiba memanggilku, “temenmu kenapa? Katanya mau survey sekolah, kok malah santai kayak gitu? Ayo cepetan! Aku mau pulang, dah di cariin sama ayahku. Ada keperluan”. Nada bicaranya sedikit berbeda dengan yang di motor tadi. Kiba sedikit emosi pikirku. Dan aku melihat jam di handphoneku, sudah menunjukkan pukul 12.45. Aku segera ke arah mereka dan meminta untuk segera pulang. Karena aku takut akan dimarahi oleh orang tuaku jika pulang lebih siang dari biasanya. “ayo pulang yuk”, ajakku. “bentar lagi,masih panas lho”. Astaga, aku bingung kalo sudah ada masalah seperti ini. Kiba harus segera pulang dan aku juga harus pulang karena sudah semakin siang. “temaan, ayo balik yuk.. dah siang lho.. nanti aku dimarain.. lagian ini nanti kan mampir ke rumahnya cher, trus baru aku balik ke rumah..” aku memelas pada teman temanku yang memang hobi main itu. “iya deh iya, ayo pulang” jawab Midori. Aku tau kalo kalimat itu keluar dengan tidak ikhlas. Akhirnya kita segera naik ke motor dan menyalakannya. Kita berangkat menuju ke rumah Tia. Dan perjalanan itu memakan waktu setengah jam sendiri. Sepanjang jalan aku berdo’a biar sampe rumah nanti ngga di marahin. Setibanya di depan rumah Tia, Cher ikut turun disitu dan aku turun dari motor Kiba lalu naik ke motorku sendiri. Sedangkan Kiba tetap berada di motornya. Aku berpamitan dengan mereka dan langsung menancap gas motorku. Kiba mengikutiku dari belakang, karena dia memang tidak tau jalan daerah situ. Akhirnya tiba di tengah kota, dan aku pun berpisah dengan Kiba. karena jalan yang kita ambil memang berbeda. Sebelumnya aku mengucapkan terimakasih kepada Kiba karena dia mau datang ke kotaku. Dan sudah mengantarku melakukan survey aneh itu. dia tersenyum dan berpamitan denganku walaupun itu berada di jalan raya. Dan itulah pertemuan pertamaku dengan Kiba. sampai sekarang aku masih berpacaran dengannya walaupun jarang bertemu. Dan aku yakin dia adalah tipe pria yang setia.

======= TAMAT =======

Saat Cinta Hampir Terlambat

Saat Cinta Hampir Terlambat
“Betapa indahnya dunia manusia…” gumam Bianca sang lebah madu yang cantik. Ia terus menyapukan pandangan pada area perkotaan itu. Matanya tertumbuk pada seorang laki-laki tampan yang berdiri dengan gagah di kerumunan. Selama ini Bianca yang cantik selalu dikucilkan di Negeri Lebah. Ia sungguh ingin mengenal laki-laki di bawah sana. Mungkin benar bahwa tidak sepantasnya seekor lebah madu menaruh hati pada seorang pria. Namun, ia takkan menyerah sebelum mencoba. Lelah sudah ia di antara lebah-lebah angkuh ini. Bianca teringat seekor lebah yang tinggal diujung Negeri Lebah. Pasti ia bisa mengabulkan permintaan Bianca. Ratu Kegelapan Lebah.
***
“Bianca, kan?” sapa Ratu Kegelapan Lebah dengan tatapan licik.“Ra…tu sudah tahu?” Bianca tergagap. Tempat itu jauh lebih menyeramkan dari yang melintas di benaknya. Kelam, lembab, sunyi, banyak kelelawar, bau, dan segalanya yang buruk ada di sana. Mata Ratu Kegelapan Lebah yang berwarna hijau tua menerawang dan menusuk.“Tentu saja saya tahu, Bianca. Saya telah meramalkan semua ini melalui bola kristal. Jadi, kau ingin apa?” kata Ratu dengan tegas di singgasana kelelawarnya.
“A…aku ingin…jadi…ma…nusia,” jawab Bianca lirih.“Hahahaha! Apa motivasimu, Nak?”“Aku lelah di dunia Lebah. Aku tidak penting di sini. Aku mencintai seorang laki-laki di bawah sana,” jawab Bianca tanpa rasa takut lagi. Tekadnya sudah membulat.“Saya akan mengabulkan permintaanmu. Namun, tidak semudah itu, Bianca. Hanya ada rentang waktu seminggu dan kau harus membuatnya mencintaimu. Kalau tidak, kau akan jadi lebah untuk selama-lamanya. Syarat lainnya adalah kau tidak boleh bercerita tentang syarat ini pada manusia itu,” kata Ratu Kegelapan Lebah.“Baiklah, Ratu. Aku akan menepati janji,” bisik Bianca.
“Oh ya, kalau kau tidak berhasil, kau akan menjadi budakku di gua ini sebagai lebah,” tambah Ratu. Bianca mengangguk setuju tanpa pikir panjang lagi.“Pejamkan kedua matamu. Berputarlah tiga kali,” perintah Ratu. Bianca mematuhi perintah Ratu dan WUSS…sekelebat asap ungu menghilangkan Bianca dari pandangan.

***
“AUW!!” rintih Bianca. Ia terdampar di sebuah pantai pinggir kota. Seakan-akan Ratu melemparnya dari atas sana. Bianca mengerjap-ngerjap dan membelalak. Kedua tangan yang lengkap dengan jari-jari indah, kedua pasang kaki mulus dan putih bak pualam yang sekarang dimilikinya. Ia berkaca pada lautan biru yang bening. Astaga! Ia tak mengenali pantulan bayangan di sana. Siapa aku? Mengapa aku menjadi sangat jelita? Terima kasih, Ratu, pikir Bianca bahagia. Bianca berusaha bangun dan berdiri. Terasa sedikit sulit untuk memijakkan kaki di pasir lembut itu. Ia terus mencoba dan ia bisa berjalan. Tubuhnya dibalut gaun chrome yang indah beserta perhiasan yang berkilauan diterpa sinar matahari. Untunglah, ia memiliki setidaknya satu pakaian. Yang telanjang hanya kakinya.Bianca berjalan menyusuri laut, menembus hutan kecil dan perutnya keroncongan. Ia lapar dan merasa tersesat. Dipanjatnya pohon tinggi di sebelahnya, dengan cepat ia dapat duduk di ranting besar pohon itu. Matanya menerawang, memandang jauh sebuah area tanpa pepohonan yang lebat. Itu dia! Area perkotaan yang ia lihat di Negeri Lebah, batinnya lagi.Dengan cepat ia pun berhasil keluar dari rimba itu. Yang mengherankan Bianca, mengapa ia bisa berlari secepat angin? Bagaikan terbang saat ia bersayap. Kerumunan di pasar itu membuatnya kepanasan. Dilihatnya laki-laki yang ia impikan itu tengah menyiram tanaman di rumahnya yang terletak strategis di pinggir. Bianca mendekatinya.“Permisi, saya butuh tumpangan karena saya dari negeri yang jauh.”“Siapa kamu?” tanya pria itu memalingkan wajah.“Saya seorang gadis yang tersesat,” jawab Bianca.“Kamar saya tidak cukup nyaman untuk gadis secantik kamu,” kata Bianca, tersipu-sipu malu. Wajahnya memerah. Nama laki-laki itu Oliver dan dia tinggal sendiri. Ia yatim piatu dan baru saja ia ditinggal oleh pacarnya, Ivana. Mereka mengenal satu sama lain dan hari itu mereka semakin akrab. Bianca merasa nyaman tinggal di sana.Ia pun tidur dengan nyenyak di kasur empuk itu. Yang ia heran, mengapa ada bekas titik yang berlubang di alas tempat tidurnya? Ia pun teringat. Ia adalah seorang lebah yang memiliki sengatan tajam. Ratu itu licik. Ia masih menyisakan sengatan tajam itu. Bianca ketakutan. Untunglah sengatan itu tidak terlihat kasatmata, hanya berbekas tanpa ada secara fisik. Bagaimana ini? Kalau Oliver sampai tahu, apa yang ia lakukan? Membawaku ke polisi dan mengusirku? Bianca menggelengkan kepala. Jangan sampai ia tahu. Biarlah momen indah ini terus berlanjut tanpa ternodai hal-hal yang buruk.***Pagi pun tiba. Sang mentari menampakan sinar cerahnya dan menjemput Bianca yang terlelap agar bangun. Bianca mengerjap-ngerjap. Ia menyiapkan baju-baju yang diberikan Oliver dan mandi. Setelah itu ia mematut di cermin. Aku sangat mempesona, pikirnya.Setelah puas bersolek, Bianca keluar dari kamar dan tampak Oliver memasak bubur hangat untuk sarapan pagi. Ia menyiapkan dua mangkok bubur. Bianca jadi tidak enak membiarkan laki-laki menyiapkan makanan. Seharusnya ia sebagai perempuan berinisiatif agar tidak hanya merepotkan.“Selamat pagi, Oliver!” sapa Bianca riang.“Eh, Bianca. Selamat pagi,” sapa Oliver kalem. Sejak kedatangan Bianca yang cantik dan riang, hari-harinya menjadi ceria dan hilang kerinduannya pada Ivana. Oliver menatap diri Bianca lama, lama sekali. Rambut panjangnya tergerai dan aura kecantikan dan inner beauty yang natural terpancar dari senyum manis Bianca. Mereka melanjutkan sarapan.“Oliver, tampaknya sore ini aku akan pergi. Sudah cukup merepotkanmu,” kata Bianca. Ia berpikir mungkin ia akan tidur di depan rumah sakit. Biarlah, asal tidak merepotkan Oliver yang sudah susah payah membuatkan bubur untuknya. Secara ekonomi, Oliver adalah manajer perusahaan pertambangan yang ternama. Bianca cukup lega bahwa AC yang dipakainya tidak menyulitkan Oliver.“JANGAN!” seru Oliver kaget, “kamu tidak boleh pergi, Bianca. Kau…kau mewarnai setiap langkah di hari-hariku. Nanti sore aku akan mengajakmu ke department store dan boutique bermerk di sini. Aku akan memberikanmu baju. Tinggallah selama mungkin. Aku bisa menebak, kau masih tak punya tempat tinggal. Kau menabung saja, bekerja rumah tangga di sini dan aku akan menggajimu. Juga menjadi sekertaris pribadiku,” ujar Oliver tersenyum manis. Bianca ternganga.“Benarkah?” matanya berbinar-binar senang, “kau sangat baik, Oliver! Kau tahu? Aku memang tak tahu akan tinggal di mana!”“Bagus, Bianca. Sekarang kau bisa merapikan kamarku,” kata Oliver. Bianca mengangguk setuju. Ia bergegas pergi ke kamar Oliver dan membereskan ruangan yang berantakan itu. Saat hendak melipat selimut, mata Bianca tertuju pada satu foto. Foto seorang wanita manis yang tersenyum sedang merangkul bahu Oliver. Bianca menggeleng. Mungkin itu Ivana. Terbesit rasa cemburu di benaknya. Bianca melihat bekas titik tajam yang membolongi kasur Oliver. Apa itu? Jangan-jangan…ah tidak! Jangan berpikir begitu, Bianca, tidak mungkin.***Oliver duduk termenung di meja kerjanya. Dilihatnya foto Ivana masih terpajang di meja itu. Oliver memutar foto Ivana dan mengeluarkannya dari bingkai, lalu merobeknya perlahan. Hati Oliver masih sakit, walau rasa sakit itu sudah terbendung oleh senyum dan kehadiran Bianca yang ceria. Betulkah ia mencintai Bianca? Oliver menepis pikiran itu dan mencoba berkonsentrasi pada komputernya. Tapi, tidak bisa sebab ia terus memikirkan perempuan itu. Tiba-tiba Oliver teringat masa lalunya. Ia menjadi takut, sangat takut. Jangan sampai ia ditinggalkan Bianca hanya karena ini. Bianca akan kecewa. Terlintas flashback saat ia masih menjadi lebah. “Oliver, jadi kau benar-benar menyukai gadis itu?” tanya Ratu Kegelapan Lebah.“Iya, Ratu. Tolong ubah saya menjadi manusia.”“Saya akan mengubahmu dengan syarat kau harus mendapatkan hatinya selama seminggu. Kalau tidak kau akan menjadi lebah lagi.”“Jangan, Ratu. Butuh waktu lebih dari seminggu untuk merebut hatinya. Aku ingin aku tetap menjadi manusia selama-lamanya sampai mendapatkannya atau mendapatkan wanita lain yang kucintai.”“Baiklah Oliver, dengan syarat kau harus memberikan tahtamu sebagai pewaris kerajaan Lebah Madu kepadaku dan guntinglah sayapmu yang gemerlap itu.”“Aku akan memberikan segalanya demi cinta. Ambil saja tahtaku, aku tidak butuh tahta. Semuanya mengolok-olokku dan meremehkanku. Percuma aku hidup sebagai lebah. Aku ingin jadi manusia, sekarang!” seru Oliver. Lalu Oliver benar-benar menggunting sayap indahnya dan memberikannya ke Ratu Kegelapan Lebah. Lalu ia memberikan mahkota emas miliknya kelak pada Ratu. Lalu Ratu tersenyum licik dan dalam sekejap, ia terbawa asap ke pinggir pantai dengan wujud manusia yang tampan. Tak terasa air mata menetes dari pelupuk matanya. Hasil pengorbanannya sia-sia belaka karena Ivana hanya mengkhianatinya. Mencintainya karena harta dan wajah tampannya. Tak seorang gadispun yang menyentuh hatinya karena Oliver selalu tahu mereka hanya butuh uang dan uang dari cara mereka bersikap.Ia yakin bahwa gadis yang tepat akan datang saat sengatan lebah miliknya hilang tak berbekas. Dan saat itu hampir hilang karena Ivana, Ivana meminta Oliver menandatangani surat pranikah bahwa harta milik Oliver akan menjadi milik Ivana. Oliver tidak keberatan, namun menurutnya belum saatnya untuk menyerahkan harta sebelum pernikahan.“Bapak Oliver, Anda dipanggil Bapak Robert,” kata cleaning service berseragam itu. Oliver berdiri. Aneh, sepertinya ada rasa yang hilang. Ia berbalik melihat kursi bantalnya. Tak ada bekas titik tajam, tak ada lubang dan tak ada rasa sakit saat ia berdiri yang biasa dirasakannya. Berarti...***Bianca mengelap kaca-kaca dan membersihkan dapur seraya berdendang. Rumah Oliver tampak cemerlang karena Bianca dengan tekun membersihkan tiap jengkal rumahnya. Oliver masuk ke rumah itu dan melihat Bianca yang dengan ceria membersihkan dapur dan meja makan. Ia tertawa dalam hati melihat keceriaan Bianca seakan tak ada yang mengganggu hidupnya. Bianca masih layaknya anak yang polos dan baik hati. Hal itu menyentuh hati Oliver.“Hahaha, Bianca, ternyata suaramu indah juga,” tawa Oliver renyah. Bianca menoleh dengan tatapan bingung. Lalu Oliver kembali menertawakan Bianca.“Jangan menertawakan aku terus,” ujar Bianca merengek. Oliver mendekati Bianca dan mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang.“Bi,” ujar Oliver, “nanti malam aku ingin mengajak kamu ke pesta Direktur Utama PT. Jaya Makmur. Pesta pertunangan anaknya,” ujar Oliver.“Aku…tidak pantas sama sekali.”“Hush! Jangan bilang begitu. Kau sangat pantas untuk menghadiri pesta itu. Maka sekarang aku ingin mengajakmu untuk mempercantik diri. Ayo taruh lap itu di tempatnya dan bergegaslah!” kata Oliver menahan Bianca untuk terus mengelap meja makan. Bianca diam sebentar, memandang dalam mata Oliver dan ia masuk ke kamarnya. Ia menyisir rambut panjangnya dan menghela napas merasakan menjadi seorang manusia. Astaga, waktuku sudah kupakai selama tiga hari, empat hari lagi tersisa, batinnya kecewa. Kesempatannya untuk memulai adalah hari ini. Dengan percaya diri Bianca melangkah ke ruang tamu tempat Oliver menunggu.***Oliver mengajak Bianca ke salon untuk mengeriting rambut bawahnya, merapikan poninya agar lebih rata dan di-make up. Selama dua jam, dengan sabar Oliver menunggu seraya membaca majalah-majalah. Banyak headline tentang pertunangan anak direktur kaya yang tak lain adalah Pak Robert dari kantornya. Akhirnya, selesailah riasan Bianca. Bianca terpukau oleh dirinya sendiri. Dia terlalu cantik untuk menjadi manusia. Ratu Kegelapan Lebah memberikannya kecantikan. Jadi, sebenarnya Ratu yang baik atau memang ia cantik saat menjadi lebah? Ia menggeleng sendiri, takut ketahuan Oliver.“Pak Oliver, Mbak Bianca sudah selesai,” kata penata rias itu. Oliver mendongak dari koran yang dipegangnya, dan korannya terjatuh. Ia ternganga dan melamun sebentar memandangi Bianca dari ujung rambut hingga kaki. Tak ada kata lain daripada sempurna.“Oliver? Hei, mengapa melamun?” sapa Bianca manis dengan suaranya yang renyah. Oliver tetap tak bergeming. Bianca menggelitik lehernya dan Oliver tersadar.“Kau sangat cantik, Bianca.”“Terima kasih, Oliver,” kata Bianca tertawa melihat Oliver yang bagai dihipnotis. Bianca mendorong Oliver untuk segera ke kasir. Lalu mereka keluar dari salah sebagai pasangan yang sangat serasi. Oliver membawanya ke sebuah butik bermerek terkenal. Bianca mencari baju yang pantas untuknya. Tak terlalu bercorak, tak terlalu polos. Oliver mencari jas yang pantas pula. Ia menemukan jas putih berkancing emas dengan dasi hitam yang menawan. Ia tersenyum dan mencoba mengenakannya, sementara Bianca sudah menemukan sebuah baju sederhana yang manis, belakangnya terbuka, memperlihatkan punggungnya dan depannya bermodel strapless. Warnanya biru muda seperti langit, dengan renda di pinggul serta pita kecil di dada. Lalu ia mengambil high heels biru yang agak tua dengan logo hati di tengahnya dan haknya transparan.Bianca mengenakannya di ruang ganti dan mematut. Sama, cantik juga. Merekapun selesai membayar dan dengan anggunnya Bianca berjalan membawa dompet kecil emas.Oliver tampak gagah dengan setelan jas itu dan naik mobil menuju hotel berbintang enam yang terlihat megah bagi Bianca. Mereka berjalan berdampingan, dan agar Bianca tidak tersandung, Oliver menyampirkan tangan Bianca di lengannya. Bianca merasa risih, namun ia tak melawan. Lalu sampailah mereka di pesta yang megah dan ramai itu. Banyak pasang mata memandang mereka terpana. Seakan-akan merekalah pasangan yang akan ditunangkan, bahkan ada yang hendak mengucapkan namun sadar bahwa yang bertunangan sudah ada di panggung.“Oliver, semua ini menakjubkan!” ujar Bianca senang.“Tak ada yang lebih menakjubkan daripada kau,” tutur Oliver sopan. Pipi Bianca menjadi merah semu. Tak ada yang pernah memujinya seperti ini. Rasa cintanya menjadi bertambah pada Oliver. Ia bertekad merebut hatinya malam ini juga. Mereka menyusuri pesta ramai nan meriah itu dan saling menyapa dengan manajer lainnya. Banyak yang mengira Bianca adalah pacar Oliver dan memuji kecantikannya. Oliver menggandeng tangan Bianca erat dan membawanya ke teras hotel yang dipenuhi lampu redup dan meja berhias candle light dinner. Mereka duduk di satu meja dan memesan lychee ice tea serta tenderloin steak dan menyantapnya dengan semangat penuh.“Ver, aku kenyang sekali,” rengek Bianca.“Sama, Bi. Kalau begitu kita bungkus saja untuk esok hari,” kata Oliver, berdiri dari kursinya dan masuk ke aula pesta untuk menemui pelayan. Dilihatnya seorang pelayan sedang melayani seorang perempuan. Siluet tubuhnya sepertinya familier baginya. Cantik, ramping, berkulit kuning langsat dan tinggi. Tiba-tiba dadanya sesak. Ia tahu itu siapa. Pelayan lain menghampirinya dan dengan cepat Oliver memintanya membungkus itu dan mengantarkan ke meja nomor delapan. Rasa cinta yang masih terpendam membuncah, menarik Oliver untuk mendekati dia. Oliver menahan semua itu dan kembali ke mejanya untuk menemui Bianca.“Bi, sepertinya setelah membungkus steak kita pulang saja, ya.”“Ada apa, Ver? Wajahmu pucat.”,“Aku tidak enak badan,” jawab Oliver berdusta. Pelayan itu datang dan memberikan satu tempat styrofoam berisi makanannya.“Hei, Oliver! Masih ingat aku, kan?” sapa suara lembut yang dikenalnya.“I…vana?” ucap Oliver terbata-bata. Rasa rindu, kesal, cinta, marah bercampur aduk menjadi satu. Ivana meraih Oliver dan memeluknya seakan-akan mereka sahabat lama yang baru bertemu hari ini. Mereka berbincang-bincang cukup lama sementara Bianca menunggunya seperti orang bodoh. Banyak pemuda melempar senyum padanya dan ia membalas semua senyum itu. Akhirnya selesailah pembicaraan mereka. Selama perjalanan menuju rumah Oliver mereka tidak berbicara apa-apa. Oliver terlihat senyum-senyum sendiri, kadang terkikik dan tak memedulikan Bianca. Bianca menyangka bahwa Oliver sudah jatuh ke pelukan Ivana kembali. Sia-sia sudah perjuangannya. Ia akan menjadi seekor lebah malang yang melayani Ratu Kegelapan.***“Oliver, aku masih mencintaimu. Waktu itu aku dipaksa orang tuaku. Maafkan aku, Ver. Aku ingin kita seperti dulu karena orang tuaku sudah setuju,” ujar Ivana dengan raut wajah serius.“Apa? Jadi sekarang kita bisa bersama lagi?” Oliver membelalak senang.“Ya, besok aku akan datang ke rumahmu dan kita akan jalan ke Mall. Kau mau kan menjadi milikku lagi?” sinar mata Ivana menggoda Oliver.“A…aku tidak ta…hu,” jawab Oliver lirih. Ia tahu ia juga mencintai Bianca. Hatinya terbelah dua. Ia tak tahu yang mana cinta sejatinya. Ivana yang menjadi tujuan hidupnya namun menyakitinya-kah? Atau gadis periang yang menawan yang baru datang dan membawa warna kehidupan? Pertemuan singkat dengan Ivana hanya membawanya ke hidup penuh dilema.***Bianca tersedu-sedu. Hari ini adalah hari keenam. Kalau hari ini ia masih belum dapat menaklukkan Oliver, berarti waktunya hampir habis. Jam empat sore di pinggir pantai adalah saat terakhirnya di dunia manusia bila Oliver masih belum menyatakan cintanya. Tubuhnya menjadi lemas mengetahui sisa hidupnya hanyalah menjadi budak dan menjadi lebah di gua seumur hidupnya tanpa bisa berkelana seperti lebah lainnya.TING-TONG! Bianca tersadar dari fantasi sedihnya, lalu menuju pintu. Ia membuka pintu itu. Terlihat seorang perempuan berambut cokelat sebahu yang lebih tinggi sedikit darinya dan terlihat mempesona. Matanya sayu indah, bola matanya hijau tua. Tunggu! Bianca merasa ia pernah melihat mata sendu itu. Siapakah dia gerangan?“Halo, kau pasti Bianca. Oliver sudah menceritakan tentangmu. Terima kasih sudah menjaganya selama aku tak ada,” sapanya to the point. Bianca merengut. Kau meninggalkannya dengan luka dan datang seakan-akan tak bersalah. Seenaknya saja menganggapku penitipan, desahnya dalam hati. Tatapan Bianca tidak begitu welcome, dan Ivana seakan tahu gadis itu tidak suka kehadirannya. Lihat saja Bianca, perjuanganmu sebagai manusia akan sia-sia dan kau akan menjadi lebah seumur hidupmu, melayani aku! Hati Ivana berbisik. Bianca merasa foto itu dan Ivana yang ini berbeda. Mata Ivana di foto itu cokelat tua. Bukan hijau tua. Kecurigaan Bianca bertambah.“Ivana, I miss you!” sapa Oliver dari jauh. Mereka berangkulan. Bianca diam dengan perasaan cemburu dan marah. Ia berlari ke kamarnya. Oliver melihat Bianca yang terlihat marah. Ia heran melihat cara berlari Bianca yang begitu cepat seperti terbang. Apakah ia juga...? Ah tidak, Ver, tidak mungkin.“Oliver, ayo kita pergi ke Mall. Ada sale besar-besaran lho!” bujuknya.“Iya, iya,” ia mengiyakan, “Bianca! Tolong jaga rumah ya!” teriaknya. Mereka berdua pergi. Ivana yang menyetir mobil. Namun Oliver merasa ada yang janggal dengan Ivana yang ini. Matanya hijau tua! Lalu, ke mana ia pergi? Sepertinya ini arah menuju pinggir kota. Bukan menuju mall!“IVANA! KE MANA KITA?” teriak Oliver.“Lihat saja sendiri,” ujar Ivana, “tempat asalmu!” tawanya licik. Oliver mengenali tempat itu. Pinggiran pantai dengan hutan. Tempat di mana ia dijatuhkan dari negeri Lebah.“Kau bukan Ivana,” tukas Oliver.“Memang, makanya aku tidak bermata cokelat.”“Lalu, siapa kau?”“Aku? Aku yang merubahmu jadi manusia!” tawanya. Tiba-tiba sekujur tubuh Ivana berubah menjadi wanita berjubah gelap. Oliver mengenalinya sebagai Ratu Kegelapan Lebah.“KAU! Ratu yang licik. Mengubahku menjadi manusia, menyisakan sengatan lebah, menjadi lelaki yang menggoda Ivana. Berarti sekarang kau mengulangi itu. Kau menggodaku agar meninggalkan Bianca!” teriak Oliver memberontak. Ia memukul punggung Ratu dan keluar dari mobil. Namun hutan merapat dan Oliver tidak bisa pulang ke kota. Matanya memburam dan ia merasa mengantuk. Iapun tidur di tengah keganjilan hutan.***Bianca mencari-cari Oliver di kerumunan kota. Malam itu tidak menemukan Oliver. Bianca kembali ke rumah dengan kecewa. Ke mana Oliver dan Ivana? Ia mendesah. Pagi ini hati Bianca sesak mengetahui ini adalah jam-jam terakhir sebelum kepergiannya. Ia masuk ke kamarnya, menikmati sisa hidup paling bahagianya di dunia manusia yang bukan dunianya.***Oliver terbangun jam 10 siang. Hoammm! Ngantuk sekali ia. Dilihatnya hutan yang normal, tanpa ada Ratu Kegelapan di sebelahnya. Dengan perasaan lega, ia mengendarai mobil ke rumahnya. Perjalanan melewati hutan sangat sulit menggunakan mobil. Ia turun dan menyadari bahwa larinya lebih cepat dari mobil sebab ia berasal dari Negeri Lebah.Namun saat ia mencoba berlari cepat, kemampuan itu tidak ada lagi. Saat ia mencoba melubangi kursi mobil dengan sengatan transparannya, tidak ada juga bekasnya. Aku telah menemukan cinta sejatiku. Kalau Ivana yang kemarin palsu, berarti Bianca-lah cinta sejatiku.Maka ia berjalan menyusuri gelapnya hutan. Ia melirik jam. Sudah tiga jam ia berjalan. Sekarang jam satu siang. Ia sangat merindukan tawa ceria Bianca dan berlari sebisanya menuju daerah perkotaan. Akhirnya sampailah ia pada jam dua siang. Ia menerobos masuk rumah dengan terengah-engah lelah.Oliver ingin menemui Bianca dan berdiri di depan pintu kamarnya bersiap mengetuk. Saat tangannya hendak mengetuk, didengarnya doa Bianca. Ia menguping. “Ya Tuhan, hari ini adalah hari yang paling menyenangkan, membahagiakan sekaligus menyedihkan. Masa kehidupanku sebagai manusia usai sudah dan aku akan mengabdi pada Ratu Kegelapan. Aku tahu tindakanku ini salah, merubah diri menjadi manusia. Tapi hal ini kulakukan terpaksa demi cintaku yang sangat besar pada Oliver, seorang manusia. Aku senang punya pengalaman untuk menjadi manusia. Tapi dua jam lagi aku akan pergi ke pantai dan diangkat ke atas. Aku takkan bisa merasakan kamar ini dan memiliki kedua tangan untuk berdoa. Tuhan tolong jaga Oliver agar ia bisa hidup bahagia dengan Ivana sebagai manusia. Terima kasih Tuhan,” ia menutup doanya.Oliver terkejut setengah mati dan dunia seakan berputar kembali. Ia pingsan di lantai. Bianca terhenyak. Bunyi apakah itu? Ia melihat tubuh Oliver yang lunglai di depan kamarnya. Oliver mendengar doaku! Bagaimana ini? Bianca segera menulis surat dan ia pun pergi dengan kakinya.***AC di ruangan Oliver bocor. Salah satu airnya mengenai kelopak matanya. Ia mengerjap-ngerjap siuman. Dilihatnya amplop putih di dadanya dan membaca isinya. Aku pergi ke pinggiran pantai. Maafkan aku telah membohongimu, Ver. Aku sayang padamu. Jam empat aku pergi. Jangan cari aku karena aku tidak pantas untukmu. Oliver tidak menghiraukan peringatan Bianca dan ia berlari mengejarnya menuju hutan. Mengetahui ia tak cukup kuat berlari kencang, ia menggunakan motor kecil yang bisa menyusup di tengah rapatnya batang pohon. Jam tiga lebih lima belas menit! Ia mempercepat laju motornya. Kalau saja pada hari keenam ia dibawa pergi sampai pagi, tak begini jadinya. Licik.***Bianca duduk di tepi pantai. Gelombang di laut biru jernih bergerak-gerak membasahi kaki telanjangnya. Ia tidak lari dengan cepat lagi, makanya ia menggunakan mobil yang ada di tengah perjalanan walau susah menyusup di hutan. Langit masih biru dan berawan. Belum ada tanda-tanda ia dijemput. Di tengah laut, muncullah Ratu Kegelapan Lebah dengan jubah hitamnya. Ia berjalan di atas air dan mendekati Bianca.“Poor little Bianca. Kasihan sekali kau, tidak dapat menaklukkannya!” tawanya keras. Bianca tiba-tiba melihat sesuatu. Mata Ratu itu hijau tua dan sendu. Itu mata yang waktu itu ia lihat di diri Ivana. Ia yakin Ratu Kegelapan mengelabui Oliver.“Kau licik sekali, Ratu. Kau menjelma menjadi Ivana dan mengalahkan aku. Tidak bersaing sehat,” ucap Bianca pucat.“Kenyataannya Oliver masih mencintai Ivana kan? Sejujurnya, ia ke dunia manusia untuk mengejar cintanya pada Ivana.”“APA? Lalu sebenarnya siapa ia?”“Lebah, sama sepertimu. Ia sudah mencintaimu, namun kau kabur. Bodoh!” ejek Ratu. Bianca menyesal. Kalau saja ia tidak kabur. Langit biru terbuka perlahan. Ia menangis. Perih hatinya.“Sudah tiba waktumu, Bi.”“TIDAK!” teriak suara laki-laki. OLIVER!“Oliver!” sambut Bianca, “aku mencintaimu!” ia memeluk Oliver.“Aku juga, Bianca. Aku seekor lebah. Dengar, jangan pernah pergi dariku lagi. Kau adalah matahari dalam hidupku. Kau cinta sejatiku hingga sengatan lebahku hilang!” kata Oliver. Ratu tampak sangat marah. Saat Ratu hendak menyemburkan api dari mulutnya, Mereka seakan dilindungi bola tebal berwarna merah. Cinta. Cinta yang menangkis segalanya. Cinta mereka begitu kuat dan menerjang balik Ratu. Ratu pun hancur dan tenggelam ditelan laut. Sebagai gantinya, seorang peri cantik datang.“Terima kasih telah menyelamatkanku, aku terperangkap di tongkat sihir Ratu Kegelapan. Sekarang, apa keinginan kalian?”“Aku hanya ingin menjadi lebah lagi karena menjadi manusia penuh perjuangan,” ujar Bianca, “dengan Oliver,” katanya. Oliver mengangguk setuju. Dalam sekejap, barisan bintang membawa mereka ke dunia lebah.***Oliver dielu-elukan masyarakat lebah. Ia mendapatkan kembali tahta kerajaannya dan menjadi lebah madu. Hanya mereka yang bersayap emas dengan permata di ujung sengatan lebah mereka masing-masing. Mereka tidak lagi terkucilkan dan Raja bangga pada puteranya. Oliver memerintah kerajaan dengan bijaksana didampingi seorang istri yang bijak, Bianca.“Bi,” desah Oliver, “kalau cinta kita terlambat saat itu, aku takkan mau hidup lagi. Tak ada wanita yang kucintai sepertimu.”“Aku juga mencintaimu, Ver,” kata Bianca, “bila cinta terlambat, penyesalan tidak akan ada akhirnya,” tambah Bianca. Mereka sangat bersyukur memiliki suatu pelajaran untuk tidak terlambat dalam segala sesuatu apalagi cinta, karena cinta sejati hanya satu di dunia.
_____________________________THE END__________________________

Bintang Jatuh

''Saat melihat..bintang jatuh..tutuplah matamu..dan ucapkan permohonan di hatimu'' Chapter 1 DEJAVU Aq melamun..mataku menerawang ke luar cendela..sambil sesekali melihat jam tangan..wktu menunjukan pukul setengah 5 ..,bntar lg ya..pikirku..,kelas kimia ini bnar2 membosankan untuku...,q tdak hbis pkir,mata pelajaran yg rumit seperti ini...di ajarkan di jam terahir di saat..siswa2 sudah lelah, Aq menatap seluruh ruangan kelas....aq mengamati gerak gerik gerik temanku...dan aq merasa pernah mengalami situasi ini,suasana ini..apakah ini yg d sebut dejavu....,seharian ini aq mengalami bnyak skali dejavu...,hari yg aneh...mungkn krna aq trlalu capek.. Kring kring...trdengar suara bel berbunyi..menandakan sudah jam 5 sore dan berarti sudah waktunya pulang..aq bergegas keluar kelas....ada se2orang yg harus q datangi.,.dngan sdkt brlari aq sampai jg di dpan kelasnya...di dpan pntu kelas terlihat perempuan memakai syal biru..dan tas biru...,dngan wajah tersenyum dy memanggl namaku...,dia adalah pcarku..Sayaka.. ''Hei Fuji kun,..ikut aq..''kata Sayaka sambil menggandeng tanganku... Aq mengikutanya tanpa bertanya...dy terus menggemgam erat tanganku.... Akhrnya aq sadar..Sayaka mengajakq ke atas gedung sekolah..... ''kenapa kesini''tanyaku penasaran... ''ada yg ingin q perlhatkan ke fuji kun''jawab Sayaka sambl memandangku dengan senyum dibibirnya ''apa yang ingin Sayaka perlihatkan?'jawbku tambh pnasaran... ''rahasia...sekitar 1 jam lg pasti tahu''sahutnya ''wah dasar..1 jam lg msh lama...tp oke..kita tunggu disini''jawbku sambil memegang kepalanya.. Kami berdua..saling ngobrol dengan d selingi tawa....,menrtku Sayaka..tidak cntik...tp ada sesuatu hal yg menarik buatku..mungkin saja senyumnya...dengan memiliki mata yang cenderung lebar...dan bola mata yg hitam bening....aq merasa..dia memang benar2 pilihanku.... Tidak terasa jam tanganku menunjukan...pukul 6 tepat..dan hari pun mulai gelap.... ''Udah satu jam...apa sih yg ingin Sayaka perlihatkan?'tanyaku tidak sabar ''tidak ada''jawbnya lirih tanpa melihat ke arahku... ''loh maksdnya.??'tanyaku bingung.. ''tidak adil ya..selama ini hanya aq yg bsa ingat dan mrasakanya'jwbnya dngan pelan Aq terdiam...aq tidak mengerti maksud dy...dan aq menunggu dy untk brbicara lg... ''selama ini apa fuji kun merasa tdak ada yg slah?tidak adil..sudah 5 tahun..sejak kita melakukanya..!!'jawb sayaka..smbl air matanya mulai keluar ''melakukan apa?.aq tdak mengerti..??'jawbku kebingungan.. ''sudahlah..lupakan..,mungkn gara2 aq yg meminta permohonanya..jd hanya aq yg bsa mrasakan dan mengingatnya?jawbnya Sayaka sambl trsnyum,mskpn smbil menangis... Aq memandang wajahnya...aq tetap tidak mengerti apa yg di katakanya... Di saat q trdiam memandang wajahnya...dia mengucapkan sesuatu ''15 januari '',ucap dy pelan ''aq mrasa sdih...hanya aq sndri yg tau dan menyadarinya..''tambahnya lagi.. Terus terang aq tetap tidak mengerti apa yg di ktakanya..tapi..aq mrasakannya lg...suasana ini dan moment ini terasa tidak asing untukq...sepertinya aq pernah mengalaminya.....DEJAVU Chapter 2 Permohonan Aku menggemgam tanganya...dy menatapku..kami saling berpandangan dan saling tersenyum..aku memalingkan wajahku ke langit..aku melihat suatu cahaya yang bergerak, aku tau..itu bintang jatuh...kata orang, saat ada bintang jatuh,kita harus cepat2 menutup mata sambil..meminta permohonan di hati.., aku pun langsung menutup mataku dan mengucapkan prmhonan di hatiku.. ''kalaupun ini sebuah perpisahan..aq ingin hari ini bsa selalu terulang kembali'' Side Chapter Aku bisa melihat mereka! Namaku koichi,,,aku umur 17 tahun,,,aku salah salah satu siswa Smu di salah satu sekolah swasta di kota ku,,Kyoto,,mungkin aku trlihat biasa saja.dan normal..tapi aku punya hal yang tidak dimiliiki orang lain,,"aku bisa melihatnya" Saat itu aku masih umur 7 tahun,,aku menghadiri pemakaman nenekku,,yang meninggal karna sudah terlalu tua,,,setelah pemakaman selesai,,kami sekeluarga berkumpul di rumah nenek,,di tengah kesediahan anak2nya termasuk ibuku,,aku melihat sesosok orang tua,,yang tidak asing untuku,,aku melihat nenek ku sedang melihat kami,,what the hell,,,. Sejak saat itu aku sadar,,aku bisa melihat sesuatu hal yang tidak bisa di lihat orang lain,,,apakah ini yang disebut hantu,, aku sering melihat hantu di telivisi, tapi aku sekarang bisa melihat nya langsung,,tapi pengambaran mereka di film2,sangat jauh dengan yang sering kulihat,,di film2 merka menakuti orang bahkan membunuh untuk balas dendam,,,tpi yang kulihat sekarang sangat jauh berbeda,,,mereka bahkan tidak bisa melihat kita,mereka tidak bisa merasakan keberadaan kita,tapi ada bebrapa kasus,,merka bisa melihat kita,,kasus pertama saat peristiwa nenekku yang bisa melihat kami sekeluarga,,yang ke dua, almarhum seorang ibu tamanku smp,,saat itu aku sebenarnya tidak sadar kalau ibu itu salah satu dari mereka,,saat aku bertanya kepada temanku,,apakah wanita yang memndangimu kamu di depan pintu kelas itu ibumu,,tapi dia kebingungan,,dia mengatakan kalau ibunya suda meninggal..aku tidak membahasnya lagi,,aku hanya diam,,,kenapa bisa melihat ,,,? aku berpikir apakah hanya antar keluarga saja?..tapi pemikiranku salah,,aku banyak melihat mereka juga tidak bisa melihat keluarganya sendiri,,jadi apa yang membedakan? ,tapi sejauh ini kebnyakan aku melihat mereka hanya sendiri,,tidak pernah mersakan kehadiran ku maupun orang lain,,selain itu mereka bahkann tidak bisa saling melihat,,,iya mereka seperti berbeda dimensi,,satu sama lain tidak menyadari keberadaan masing2...tapi lagi2 argumen ini salah.....cerita ini terjadi saat aku masih sma kelas 1.. Hari itu,,seperti hari2 biasanya,,tapi ada hal yang menarik perhatianku,,aku mlihat salah satu dari mereka, seorang lelaki, seprti berbicara sendiri,,tertawa dan becanda,,tapi aku tidak bisa melihat siapa lawan bicaranya,,bahkan saat istirahat ,dia juga kekantin ,aku mengamatinya baru kali ini aku melihat sesuatu itu seperti berinteraksi dengan sesuatu,,apakah,,dia mengulang semasa hidupnya,,bisa saja,,tapi anehnya hari hari sebelumnya di sekolah tidak pernah aku melihatnya,,tiba2 dia bernjak dari tempat duduknya dia berjalan dan aku pun mengikutinya,,dia ternyata masuk ke kels 3 B,,ternyata klas 3 pikirku,,,bel masuk pun berbunyi akupun masuk ke kelas,,di dalam kelas aku tidak bisa berkosentrasi,,dengan apa yang kulihat tadi,,tidak sabar menunggu bel pulang berbunyi dan melihat nya lagi,, Bel pulang pun berbunyi, aku cepat,,keluar kelas,,,dan menuju kelas 3B,,terlihat siswa berhamburan keluar,,aku menengok lwat cendela,,aku melihat dia duduk di bangku paling belakang dekat cendela,,sambil melamun sesekali melihat jam tangannya,,kelihatn dia gelisah menunggu sesuatu,,seperti menunggu bel pulang sekolah,,aku menunggu bebrapa menit dan tiba2 dia sedikit terhenyak,,dan dia kelihatan terburu buru keluar kelas,,aku mengikutinya dengan sedikit berlari,,karna dia juga berlari kecil,,tiba2 dia berhenti di kelas 2A,,dan aku melihat seorang perempuan,,memakai syal biru dilehernya,,dan aku melihat permpuan itu menyapa lelaki itu..What?aku bingung apakah perempuan itu sama seprti aku,,aku mnyapanya tapi dia tidak merespon,,dia tidak merasakan keberadaanku..bahkan dia juga kelihatan menyapa seseorang dan lagi2 aku tidak bisa melihat yang disapa,sudah pasti permpuan itu jg salah satu dari mereka,apakah ini seperti pengulanngan di kehidupan mereka,,aku tidak tahu,,dan hal yang membingungkan seperti ini,,benar2 tidak pernah ku alami,,perempuan dan lelaki ini saling merspon,,dan menyadari keberadaan masing2,,.tiba2 perempuan itu menggandeng lelaki itu,,dan mengajaknya berjalan,,,aku mengikuti mereka,,dan ternyata mereka menuju ke atas gedung sekolah,,aku mengamati mereka dan mendengarkan pembicaraan mereka,,lewat pembicaraan mereka aku menjadi tahu nama merka..yang cewek Sayaka,,yang laki2 Fuji,,,,.aku mengikuti pembicaraan mereka sampai jam 6,,meskipun terkesan menemani orang pacaran hehehe,,tapi ku masih pensaran tentang mereka,,tiba2 yang permpuan menangis sambil berkata,,,hal yang tidak begitu ku mengerti,,"apa kamu tidak sadar,,semua ini pernah terjadi,,kenap,,,a hanya aku yang sadar,,",kata si permpuan sambil menangis,,si laki2 kelihatan kebingungan dan bertanya,,tapi yang cewek tidak menjawabya dengan jelas,,,di tengah perbincangan serius ini tiba2 merka hilang,,,aku lansung melihat jam tanganku,,jam 6 lewat seperempat..apa yang sebenarnya terjadi..?aku pulang dengan keaadan masih kebingungan peristiwa yang tidak pernah kualami,,,aku seperti melihat sesuatu yang masih punya kehidupan,,,aku melihat mereka menyadari keberadaan satu sama lain......... Keesokan harinya aku tidak melihat mereka lagi,,,hari demi hari ku tunggu,,tapi aku tidak pernah melihat mereka lagi,,tapi setalah peristiwa itu mulai aku lupakan..tepat setelah aku menginjak bangku kelas 2 sma..aku melihat lelaki itu lagi,,aku langsung buru2 melihat kelender di hp ku,,15 januari 2010,,,aku sengaja tidak mengikuti tingkah laku dia lagi,,karna trlihat sama dengan yang kulihat setahun yang lalu,,tapi setelah pulang sekolah aku langsung menuju ke atas gedung sekolah..disana aku melihat perbincangan mereka lagi,,tapi ini sangat berbeda,,perkataan si cewek,,berbeda dengan tahun lalu,,tapi si cowok sama seperti tahun lalu,,seprtinya aku tidak melihat pengulangan di diri sang cewek,,tidak seperti aku melihat hal yang sama di diri si lelaki,,dan lagi2 aku mendengar kata,,tidak adil, hanya aku yang menyadarinya,,aku berpikir sebentar,,apakah yang di maksud si cewek dia sadar,,bahwa hari yang dlialuinya ini pernah dia alami,,.?kenapa hanya yang cewek yang sadar?,,waktu menunjukan pukul 6..dan aku sadar sebntar lagi mereka akan hilang seperti tahun lalu,,tp yang ku pertannyakan adalah kenapa mereka menhilang jam 6 lewat sperempat,,apakah waktu itu waktu kematian mereka?dan kenapa bisa bersamaan menghilang?Pakah mereka meninggal bersaaman?..aku tidak bisa menjawabnya... Begiitulah ceritaku,,hari ini tanggal 14 oktober 2011..dan berarti aku besok akan melihat mereka lagi,,,aku merasa seperti akrab dengan mereka berduawalaupun aku tidak pernah mengenal secara langsung..aku merasa mereka berdua masih sesuatu yang nyata,,,aku berpikir,,mskipun mereka berdua sbenanya sudah tidak ada..tapi bagaimanapun juga mereka dulu pernah hidup..pernah punya teman..pernah tertawa..pernah menangis...pernah punya cerita, aku tidak tahu, kapan meninggalnya dan penyebabnya...dan aku tidak akan mencari tahu hall itu...,karna aku menghormati mereka,, sekarang aku tahu jawaban sesuatu yang membuatku bingung selama ini..sesuatu yang membuat perbedaan di antara mereka,,di sisi lain aku melihat,,mereka tidak pernah melihat satu sama lain, bisa di katakan tidak menyadari keberadaan masing2, disisi lain mereka ada yang menyadari keberaadaan seorang manusia yang masih hidup..disisi lain jg, bahkan ada yang menydari keberadaan masing2 seperti kasus yang kullihat setiap 15 januari ini...,dan aku tahu sekarang apa yang membedakanya,...merka memliki cinta yang kuat....di kehidupan, mereka memliki cinta,,cinta seorang nenek kepada anak dan cucunya,cinta seorang ibu kepada anaknya, cinta sepasang kekasih...,aku banyak mendengar..tentang istilah maut pun tidak akan bisa memisahkan cinta kita...dulu bagiku ungkapan itu membuatku jijik..sesuatu yang berlebihan,,kalau di indonesia istilahnya..lebay gitu hehe,,tapi sekarang ,bagiku istilah itu sebenrnya sesuatu yang tidak berlebihan..manusia tidak bisa lepas dari cinta...semuanya punya cinta di hatinya...dan cinta di hati manusia itu sangat kuat...bahkan kematianpun tidak bisa menghapus cinta di hati manusia.....
Tamat

Untuk Mama

Namaku Karina Destyana. Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Aku mempunyai adek bernama Safika Narwastu. kami sekolah di SMPN 1. Aku duduk dibangku kelas IX, sedangkan adek ku duduk di bangku kelas VIII. Aku mempunyai seorang papa dan mama yang sangat baik. Aku dan adek ku sangat menyayangi ayah dan ibu.papaku bekerja di suatu perusahan yang terkenal di Indonesia. Sedangkan mamaku adalah ibu rumah tangga. Kami adalah keluarga yang harmonis. Selalu ada canda dan tawa di kehidupan keluargaku.Sampai suatu hari, saat mama sedang memasak di dapur..Pranggg…..“suara apa itu Fik?”“adek nggak tau kak. Coba kita tengok ibu di dapur.”Saat itu, aku dan adek ku sedang berada di ruang keluarga. Aku sedang mengerjakan tugas sekolah, sedangkan Fika sedang asyik membaca komik.Kami memutuskan untuk bergegas ke dapur. Namun.“mamaaaa??” teriak Fika. Ternyata mama sedang tak sadarkan diri. Piring yang dipegangnya terlepas dan jatuh pecah.“mama? Mama bangun mah! Bangun mah!” aku menggoncangkan tubuh mama. Tapi mama tak kunjung bangun.Ahkirnya aku memutuskan untuk menelepon papa. Dan papa menyuruhku untuk segera membawa mama ke rumah sakit. Papa akan segera menyusul. @hospitalMama segera dilarikan ke UGD. Aku dan Fika tak boleh ikut masuk. Ahkirnya, kami hanya menunggu diluar ruangan. Fika menangis, aku tak tau harus berbuat apa.“sudahlah dek! Jangan nangis terus!” ujarku sambil membelai rambut Fika“tapi kak. Fika takut mama kenapa-napa. Hiks”“Fika. Pandang mata kakak!” Fika pun megikuti perintahku.“percaya sama kakak mama akan baik-baik saja!” aku berusaha meyakinkan Fika.“iya kak. Aku percaya :)” ahkirnya Fika tak menangis lagi.Aku melihat papa berlari mendekati kami.“papa” panggilku.“Karin, Fika” kata papa sambil mendekat kea rah kami.“bagaimana keadaan mama?” ketika papa bertanya. Dokter yang menangani mama keluar dari ruangan.“dok. Bagaimana keadaan istri saya?”“bagaimana keadaan mama saya?”“maaf. istri bapak tidak dapat teselamatkan. beliau terserang penyakit jantung dadakan. Saya harap kalian dapat menerimanya.” Jelas dokter, lalu mempersilahkan kami masuk ke dalam.Aku melihat mama terbujur kaku. Perasaanku berkecambuk tak karuan. Mataku mulai panas karena menahan air mata. Aku berusaha keras untuk tidak menangis. Namun semakin ku menahan air mata ini, semakin rasanya aku ingin menangis sekeras mungkin.Gagal! Air mataku tumpah. Aku menangis bersama dengan adek dan papaku. Kami menangis sesegukan. Yang membuatku lebih sedih lagi. Esok hari, umur mama bertambah satu. Namun pada saat mama akan merayakan hari bahagianya, justru Ia meninggalkan kami untuk selamanya. Hari ini aku dan Fika tidak masuk sekolah. karena, mama akan dimakamkan pagi ini. Papa sudah lebih tenang dari pada kemarin. Aku dan papa pun berusaha untuk lebih tegar menghadapi semua ini. Namun aku sedih melihat Fika yang tak henti-hentinya menangisi mama. ~~~~~Acara pemakaman mama belum dimulai. Aku duduk di taman rumah sambil termenung.“Karin” ada yang memanggilku.Aku menengok ke arah datangnya suara. Aku melihat Tasya berjalan ke arahku diikuti teman-teman sekelas dan wali kelasku. Aku pun tersenyum melihat mereka semua.“Karin yang tabah ya? Jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Pasti ibumu sudah diberikan oleh Tuhan tempat yang terbaik.” Kata bu Siska wali kelasku.Aku hanya mengangguk dan tersenyum.“yasudah. Ibu mau ketemu dengan ayahmu. Ibu ke depan dulu.”“baik bu. Terimakasih banyak.” Bu Siska meninggalkan aku dan teman-teman di taman belakang rumah.“Rin. Kita semua turut berdukacita atas kepergian mama mu. Kamu tetep smangat ya? Tetep jadi Karin yang seperti biasa.” Kata Tasya“jangan larut dalam kesedihan!” sambung Ikhsan“tetep ceria dan tersenyum!” Ika pun ikut menyambung“kalok mau curhat. Telinga kita siap untuk mendengarkan.” Rio menyambung juga“karena, kita semua adalah keluarga” teman sekelasku serempak mengatakannya.“iya temen-temen. makasih banyak ya? Aku akan jadi Karin yang seperti biasa dan tak akan larut dalam kesedihan.” Kataku pada mereka sambil tersenyum.“sib” jawab mereka serempak. @tempat pemakamanMama akan segera dikuburkan. Fika masih menangis. Ayah membantu untuk menguburkan jasad mama.“tunggu sebentar! Jangan dikuburkan dulu!” triakku sambil berlari mendekat sambil membawa gitarku.“aku ingin mempersembahakan sesuatu untuk mama.”“baiklah nak.” Kata papa“hari ini adalah hari ulang tahun mama. Aku ingin memberi kado untuk mama. Aku ingin bernyanyi untuk mama sebelum mama dikuburkan.” JelaskuAku segera duduk di tanah dan mulai memetik gitar sambil bernyanyi. Apa yang kuberikan untuk mama,Untuk mama…Tersayang… Tak ku miliki sesuatu berharga,Untuk mama..Tercinta.. Hanya ini,Kunyanyikan..Senandung hari hatiku untuk mama.. Hanya sebuah,Lagu sederhana..Lagu cintaku untuk mama.. Namun tak dapat slalu ku ungkapkan,Kata cintaku,Tuk mama.. Namun dengarlah hatiku berkata,Sungguhku sayang,Padamu mama… Ohh… hanya ini,Ku nyanyikan…Senandung dari hatiku untuk mama.. Hanya sebuah,Lagu sederhana..Lagu cintaku untuk… ma…. Ma……. J Prokkk… prokk.. prokk…Setelah aku selesai bernyanyi. Semua orang bertepuk tangan.“terima kasih sayang. Pasti mama senang mendengar kamu bernyanyi.” Kata papa lalu mencium keningku.“kakak.. bagus banget.” Puji Fika“makasih dek J” “eh, sejak kapan kamu berhenti nangis?” tanyaku heran. Maklum, dari kemarin kan Fika nangis terus sampek tadi ke tempat pemakaman.“waktu kakak nyanyi. Aku nggak nangis lagi. Hehehe”“udah bisa ketawa juga?”“udah dong kak. Hehe”“kok bisa?”“bisalah kak. Uda kak Tanya-tanyanya! Mama udah mau dikuburkan.”“yaya. Tapi ntar di rumah certain ya?”“siap bos kakak!”“hehehe” kami pun tertawa Suasana hening saat mama mulai dikuburkan. Mataku pun mulai berkaca-kaca. Fika mulai menangis. Aku memeluk Fika.. Setelah mama dikuburkan. Satu persatu orang yang hadir dalam pemakaman mama pun pulang.“mama. Kenapa mama pergi secepat ini? Karin sedih mah!” kataku ke gundukan tanah sambil meneteskan air mata.“mah. Siapa yang akan dengerin keluh kesah Karin?” aku menghapus air mataku.“mah. Karin bakal kangen banget sama mama. Kangen senyum mama, suara mama, masakan mama, dan semua yang ada pada diri mama!”“Karin. Ayo kita pulang sekarang!” ajak papa“baik pah.”“mah.. Karin, papa dan Fika pulang dulu ya? Kalok ada waktu, Karin pasti akan ke sini. Dah mama I LOVE YOU MOM.” Setelah aku mengucapkan kata terahkirku. Aku, papa dan Fika menuju ke mobil untuk pulang. ‘anak ku. Terimakasih atas lagu yang kamu nyanyikan. Mama bahagia sekali. Mama menikmati lagu itu. mama akan selalu ada dihatimu nak! Jaga papa dan Fika. Mama sayang sama kalian semua’“mama?”“Kakak! Bangun! Jangan ngigau! Udah siang nih.” Kata Fika menggoncang tubuhku.“ii..iya Fik” aku mengucek mataku dan bangun dari tidurku.‘ternyata hanya mimpi’ batinku dalam hati. Aku merasa sangat lega.
TAMAT