Jumat, 15 April 2011

Cinta itu datang

Namanya Sari, nama anak desa dan memang desa. Lugu, dan jujur. Dia tidak pernah merasakan cinta pada laki – laki. Punya teman dan orang – orang yang menyayanginya. Ada seorang teman laki –lakinya, Dino, yang jatuh cinta pada Sari. Cinta itu tampak pada sikap – sikap baiknya ke Sari. Tapi, Sari tak peka soal cinta. Yang dia tahu, kesenangan dalam hidupnya, bermain dengan teman – temannya. Dino pemalu, tak mungkin dia bilang perasaannya pada Sari.

Beberapa lama, ada tetangga baru pindahan dari luar kota, Okti, cewe. Sari berteman dengannya. Dan pastinya, Okti juga dekat dengan Dino, orang yang selalu mencintai Sari. Oktipun bergaul dengan Sari, Dino, dan warga setempat. Sebentar saja, Okti akrab dengan Dino, dan, nampaknya, Okti suka pada Dino. Saat itu pula, Sari merasa aneh. Dadanya sesak jika melihat Okti dengan Dino, tak sanggup melihat mereka berdua. Di rumah, Sari selalu gelisah memikirkan kedekatan Okti dengan Dino. Dia bertanya dalam hati “Kenapa aku ini? Kenapa aku selalu sedih melihat Okti dengan Dino? Argghhh”. Sari bingung sendiri.

Di saat dia bingung – bingungnya, dia bertambah sesak mendengar Okti menembak Dino. Tapi, dia tak tahu, kalau Dino menolaknya. Dia mendatangi Dino. “Dino! Apa bener? Kamu sekarang pacarnya Okti?” tanya Sari geram. Dino yang tadinya bingung Sari marah – marah, jadi tersenyum, tahu bahwa Sari cemburu. Lalu Dino bilang “Nggak, aku menolaknya.” sambil cengangas – cengenges. Sari lega lalu berlari pulang. Mungkin dia malutanya seperti itu pada Dino. Dino dalam hati, “Sari cemburu, asiik. Hihi”. Tak hentinya dia jingkrak – jingkrak. Nggak lama – lama,

Esoknya Dino ke rumah Sari mengungkapkan perasaannya pada Sari, “Sar, aku cinta sama kamu. Dari dulu, Sar. Kenapa kamu baru ngerasain cinta itu sekarang?” Sari malu, “Maaf, No. Aku emang bodoh nggak ngerasa kalau kita saling cinta.” Dino membalas, “Sudahlah, sebelum semua terlambat untuk kedua kalinya, maukah kamu jadi pacarku?” Sari, “Banget, hehe.” Salting.

Mereka sekarang pacaran bahagia dengan cinta mereka. Tak lupa, Okti enjoy aja kok. Karena dia sadar, rasa cintanya pada Dino nggak dalem – dalem banget and karena terlalu “gegabah” dalam cinta. Selesai..

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar