Kamis, 14 April 2011

Aku Bukan Wanitamu

Cerita Aku bukan Wanitamu, adalah cerita pendek tentang seseorang yang selama hidupnya belum sempat mengungkapkan perasaannya pada seseorang yang sangat dicintainya.
Aku Bukan Wanitamu
Apa yang akan dilakukan seorang wanita jika hatinya sakit…? pastilah menangis yang akan dilakukan… jika hatinya tersakiti, mungkin dia akan tertunduk membisu.. mengingat apa yang telah dia rasakan.
Tapi bagaimana jika seseorang yang dalam hidupnya, tidak pernah mendapatkan apa yang seharusnya dia dapatkan….
Aku melangkah menyusuri taman ini, setiap malam selalu disini.., menikmati gelap yang sangat hangat dan redup cahaya yang semakin lama semakin ku rasakan hampir petang…. Usiaku juga semakin bertambah, aku lihat tangan ku mulai kasar dan wajahku tak secerah dulu, sudah beruban rambutku dan keriput menyertai alangkah tua nya aku saat ini.
Aku bertemu dengan dia di sini, didekat pohon flamboyan ini.. Gaunku tersingkap oleh sapuan angin lembut sore itu… beberapa karangan bunga lepas dari tanganku.., aku hanya menjatuhkan beberapa… tetapi entah mengapa pandangan kami saling tuju… sesorang berdiri dekat dengan ku,, dia memperhatiakn dan semakin mendekat…, diambilnya rangkaianku yang luput itu.. dia berikan pada ku….dan saat itu ada sepasang pengantin yang mengadakan pesta terbuka tepat didepan kita saling berpandangan. Kau memulainya dengan senyuman dan tatapanmu yang sayu itu. Aku membalasmu dengan senyum simpul saja…
Kita sering bertemu di kursi taman itu, kedua kali kita jumpa aku sedang memilihkan beberapa tangkai lily untuk seseorang, mereka membeli banyak sekali dari kedai ini… aku terlalu sibuk hingga tidak memperhatikan kamu memperhatikanku sejak lama.., aku tahu itu kamu, selanjutnya kita berjumpa di kursi ini.
Katamu aku tercantik yang pernah kau temui, katamu aku yang bisa membuat hatimu lebih tenang, kau beri aku setangkai mawar putih, kamu berkata kalau aku sepertinya.. cantik dan sangat menawan, Aku tersenyum dalam hati.., tapi tak sampai hati aku membalas banyak katamu untuk ku.
Dirumah ku aku terkejut banyak sekali lily putih… entah apa yang sedang terjadi… aku sangat bahagia, lily itu tadi kau kirim untukku.
aku hanya bahagia untuk ini, tidak ingin berharap lebih.., aku juga tak tahu apakah aku pantas memikirkan orang sepertimu.. orang terhormat yang punya segalanya…, sedang aku? aku hanya wanita biasa penjual bunga yang setiap hari duduk dan menati pelanggan ku yang datang.
Mobil mewah berhenti didekat kedaiku, tidak ada yang turun hanya sejenak berhenti , selanjutnya pergi lagi. Aku berharap itu kamu, tapi tidak.. bukan, tidak seorang pun turun dari mobil itu.entah kenapa aku merasa kecewa…..
Sore hari aku dapat pesan, memo dari seseorang… dan kubaca, “temui aku di taman jam 7 malam nanti ”
bibirku tersenyum senang… dia mengundangku, dia ingin bertemu aku lagi, ku tutup lebih awal kedai bungaku.., aku segera pulang dan mempersiapkan diri.., entah kenapa jantungku berdetak cepat.. aku berdandan sangat lama, aku pilih baju terbaikku, sepatu terindahku dan ku persiapkan diri secantik mungkin,,, entah kenapa aku ingin malam ini terlihat cantik untuk bertemu dengan mu.
Aku datang lebih awal jam 7 kurang aku berada disitu.. kutunggu dengan sabar kamu di kursi taman itu, dengan suasana sepi dan dingin aku tetap menunggu, 30 menit berlalu , kamu belum datang sampai beberapa saat beralalu kamu juga belum datang, tapi aku sabar menantimu.
Sebaiknya kamu pulang dan jangan mengharapkan dia datang malam ini, karena dia tidak akan pernah datang untukmu, karena sampai kapanpun aku tak akan pernah membiarkan suamiku menemui perempuan lain selain aku.
Aku hanya terdiam lama, membayangkan hal-hal yang memalukan yang sudah kulakukan,… aku melakukan semua ini pada suami orang,…, aku mencintai seseorang yang sudah ada ikatan.aku malu.. aku menangis sejadinya, seharusnya aku tidak melakukan hal ini.
Aku pulang dengan hati yang hancur, aku kecewa, bahkan terlalu kecewa untuk menyadari nya.. hingga aku tidak ingin membuka mata esok hari.
Dia sudah berada di depanku, diluar kedaiku, hujan deras..,tanpa payung kamu berada disitu, kehujanan dan tidak pernah ku persilahkan masuk,
Kamu disitu hingga lama, dan sampai kedaiku kututup malam ini.
Aku menjerit ketika tahu sebuah Van menabrakmu, dengan laju kencang…, kau terpental, berdarah dan akhirnya aku hanya bisa memendam perasaan ku padamu, dengan rasa bercampur aduk, sedih. marah, menangis , kacau… kau bersimbah darah dipelukanku.. dan katakan maaf sudah mencintai ku, itu membuatku terluka, tapi belum sempat kukatakan yang lain hanya kata… Aku Bukan Wanitamu, dan tak akan pernah itu.
Kau meninggalkan semua ini dengan senyum di wajahmu.
Sampai saat ini pun aku masih mencintaimu, aku tak bisa ungkapkan itu padamu.. padahal saat itu sudah sangat dekat denganmu. sampai saat ini aku masih sendiri. aku ingin menjadi tua, dan suatu saat nanti, bisa bertemu bersamamu.
Aku melintasi Jalan gelap ini dan berlalu di kegelapan begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar