Rabu, 08 Desember 2010

Karma??? Oh No?!!!!

Lo tau apa itu karma? Pasti lo semua tau dong. Well, pernah nggak ngerasain karma itu gimana atau bahasa ngetrennya pernah kena karma nggak? Denger-denger si nggak enak. Okelah, kebanyakan mangatakan karma itu ada dan ada juga yang bilang karma itu nggak ada. Mana nie sumber yang dapat di percaya? (hanya kamulah yang tahu) heheheh.Keza. Cewek manis, simple, bersahabat dan super humor ini masih ragu akan karma. Satu sisi dia berpikiran bahwa karma itu timbal balik dari perbuatan menyakitkan yang telah kita lakukan ke pasangan kita sebelumny dan sisi lainnya hal yang serupa tapi tak mirip itu telah memang diatur oleh Tuhan dan memang harus di jalani sesuai yang telah di tentukan-Nya. Namun, sejauh ini cewek kelahiran Medan ini belum merasakan yang namanya ‘karma’. Dan dia berharap kalau memang suatu saat dia merasakan nggak enaknya karma tersebut, itu bukan lah dendam yang di berikan tuhan kepadanya tapi sebuah ujian yang dapat mendewasakan dirinya.Berawal dari coment-coment-an status teman Keza, Aiz di jejaring sosial facebook. Status Aiz, “Cinta yang hilang datang dan kembali”. Keza pun meng-like status Aiz dan dapat mengecoh perhatian Radit, teman Keza dan Aiz sejak SMP. Radit, cowok cuek dan humoris ini teman sekelas Keza semasa SMA dan sekarang kuliah di Instiper, yogyakarta. Dan satu lagi teman dekat Keza, Sofi. Sofi teman Keza sejak SMP juga dan sekarang kuliah di salah satu universitas swasta yang sama begitu juga dengan Aiz.“Gaya kao lah anak muda jangan lebai kali”, coment Radit. “Selo la yang anak tua tu. Bising x pond.ck”, balas Aiz. Keza pun ikut mengomentari status Aiz yang telah menyita perhatiannya, “ntah nie cie Aiz. Macam tak ada status lain zach yang lebih berbobot. Hahahahah...”. Selang beberapa komentar yang telah sibuk mengurusi status si Aiz, Sofi pond ikut ambil alih meramekan, “hahahah... parrrraahhhhh ko Aiz”. Kami pun semakin gencar memojokan status Aiz.Namun Aiz berhasil mematahkan semua perkataan kami berlebih-lebih untuk Keza dan Radit, “Aeh klen. Kompak kali la. Kemek-kemek la yang udah jadian tu.... Berhasil jugak q nyomblangin klen. Mak!!! Comblangin dong.... ckckckckck”. Keza dan Radit pun menapis semua perkataan Aiz yang ngawur sama sekali. Namun Sofi ikut mendukung perkataan Aiz. Dan Keza pun mati kata-kata dan tak tau hrus berkata apa lagi. Memang Aiz pernah bilang sama Keza kalau dia ingin nyomblangin Keza sama Radit. Tapi Keza menganggap itu hal yang imposible. Karna Radit hanya di anggap sebatas teman dan begitu pula sebaliknya.Namun, siapa yang tahu ternyata ejekan yang di lontarkan Aiz dan Sofi membuat hati Keza gelisah tak menentu memikirkan Radit. Sementara Radit tidak mengambil pusing masalah itu. “Sepertinya aku ada rasa deh sama Radit. Dia mikirin hal yang sama nggak seperti aku?? Ihhh!!! Apaan sih nggak mungkin aku suka sama Radit. Dia itukan teman aku sejak SMP dan aku baru-baru z sedekat ini sama dia. Nggak mungkin secepat ini aku bisa suka sama dia kan??? Tapi kok aku jadi seperti ini ya??? Apa karna ini ada hubungannya dengan coment-comentan yang di gosipkan sama si Aiz dan Sofi?? Tapi kalau emang bener, kenapa emosi aku jadi kepancing??? Aduhhh.... Nggak ngerti lah aku dengan semua ini. Aaaarrrrrggghhhh.....”, gumam Keza dalam hati. Namun itulah Keza yang cepat sekali menyukai lawan jenis yang menarik perhatiannya.Coment Keza pun semakin menggila sesuai dengan orangnya yang kocak abiz. Dia mengikuti alur pembicaraan Aiz yang telah menganggap mereka pacaran. Keza mulai menunjukkan signal-signal rasa sukanya kepada Radit dengan menggunakan kata sayang, cinta dan sebagainya khalayaknya orang pacaran dan yang lebih meyakinkan Aiz, Radit pun mengikuti alur perkataan Keza. Dia juga menggunakan kata-kata sayang dan cinta yang tanpa di ketahuinya membuat Keza merasa di awang-awang walaupun dia nggak tahu itu sungguh-sungguh atau hanya canda belaka.Keza pun mulai meyakinkan dirinya bahwa dia menyukai Radit walaupun pada saat yang bersamaan ada lelaki yang menyukai Keza namun Keza tidak merspon orang tersebut.“Dit, apa yang aku tulis d wall tadi beneran lo. Aku nggak bercanda. Gimana dit?”, pesan berani yang di kirim Keza via fb ke Radit. Baru kali ini Keza nembak cowok lo.“Alala Za, lu pasti cuman becanda doang kan?? Paling ini kerjaan kao ma si Aiz. Ya kan??? Ngaku z deh”, reply Radit tak percaya.“Ngaak dit, aku serius. Lu mau nggak jadi pacar aku?”, tekan Keza meyakinkan.“Hahahah.... Aku masih kagak percaya kalau lu ngomong kek gini sama gw. Secara lo itukan orang nya jarang serius bawaannya becanda mulu. Mana mungkin seorang Keza bisa ngomong seperti ini”.“Ya ampun Radit, mesti gimana lagi sih aku ngeyakinin elu supaya elu tu sadar kalau gw ni bener-bener serius. Sayangnya lu sekarang di yogya, cobak lu disini pasti lu nggak bakalan ngomong seperti itu ke gw karna lu nggak liat ekspresi gw z makanya lu bisa ngomong seperti itu.”“Tapi.... Gw masih tetap ragu ni sama perkataan lu semua barusan.” “Mmmmm.... Aku nggak tau mesti gimana ngeyakinin lu. terakhir ni Aku tayak sama lu y, lu mau nggak jadi pacar ku??? Kalok lu nggak jawab iya or tidak aku nggak bakalan nanyak maupun bahas hal ini lagi. Soalnya masih banyak cowok yang ngantri ni.”“yaudah deh, kalau nggak gini z. Nanti malam jam 12-san gw telpon elu. Tapi kirimin no lu yang aktif. Ok jelek.” “08576118****. Yaudah aku tunggu ntik malam ya”, sambil tersenyum Keza menulis pesannya di depan layar laptop, sesekali dia mengatakan ‘yesss’ sambil mengepal tangan kanannya dan menaik-turunkan ”, jawab pesan Keza terakhir kali.tangannya.“Iya Jelek ”, pesan“huuh kesal campur senang ini Keza tulis terakhir untuk Radit. Setelah itu Keza kekeh sendirian d tempat tidur kesayangannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar